LHOKSUKON - Dua pekan lalu, banjir dengan ketinggian air
rata-rata 1 meter menerjang sejumlah Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara.
Akibatnya, sejumlah sarana infrastruktur masyarakat umum rusak digerus banjir.
Sementara
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara kali ini mengusulkan Rp 6
Milyar anggaran kepada BNPB Pusat di Jakarta untuk merehap sarana infrastruktur
masyarakat umum yang rusak tersebut.
“Saya sudah ke Jakarta
usulkan anggaran tersebut untuk merehab segala sarana infrastruktur masyarakat
yang rusak diterjang banjir, sementara pihak BNPB pusat merespon usulan
tersebut. Untuk hasilnya mudah-mudahan terealisasi,”
ujar Kepala BPBD Aceh Utara, Munawar Ibrahim, Senin (01/2).
Dirinya
menyebutkan, anggaran tersebut nantinya untuk merehab jembatan, tanggul dan
saluran air dibeberapa titik yang ada di Aceh Utara. Diantaranya Kecamatan
Matangkuli, Lhoksukon, Sawang dan Geureudong Pase.
“Ada satu titik lagi
di kecamatan Samudera, itu tanggulnya roboh akibat diterjang banjir. Namun
tanggul itu sedang dalam penanganan pihak Balai dari Banda Aceh. Ya semoga aja
BNPB Pusat merealisasi usulan kami,” harap Munawar.
Dikatakannya,
pada Minggu 17 januari 2016, banjir telah menerjang sejumlah Kecamatan di Aceh
Utara. Meliputi Kecamatan Matangkuli, Samudera, Lhoksukon, Paya Bakong, Pirak
Timu, Meurah Meulia, Tanah Luas, Geureudong Pase, dan Sawang. Sedangkan kawasan
terparah yang diterjang banjir yakni Kecamatan Matangkuli yang merendam 14
Desa.
Namun
dirinya menyebutkan bahwa total kerugian banjir belum dapat diperkirakan hingga
kini karena belum dilaporkan oleh pihak Kecamatan.
“Pihak Kecamatan hanya
melaporkan sarana masyarakat umum yang rusak, seperti jalan, saluran, jembatan
dan tanggul. Untuk totalnya berapa kerugian, itu tidak disebut,”
jelas Munawar. [red]