IST |
LHOKSUKON
– Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPR), tidak setuju dengan isu
pemekaran Aceh Leuser Antara dan Aceh Barat Selatan (ALA-ABAS) yang belakangan
semakin panas disuarakan.
Hal itu disampaikan Koordinator AMPR, Fakhrurrazi,
Selasa (16/2).
Dikatakannya, pemekaran bukanlah solusi atas
ketimpangan pembangunan di Aceh saat ini seperti yang disuarakan oleh sejumlah
pihak untuk memuluskan pemekaran.
“Kami tidak setuju pemekaran ALABAS!," tegasnya.
Menurutnya, bila dilihat selama ini
Pemerintah Aceh tidak adil dalam pembangunan khususnya ALA-ABAS, itu kata
siapa, jangan-jangan ini hanya kepentingan personal saja untuk pemekaran,
karena mengingat Pilkada 2017 yang akan segera dipentaskan, nah justru hari ini
Pemerintah Pemprov selalu mengalokasikan anggaran sesuai dengan kebutuhan dan
bahkan diprioritaskan ALA-ABAS, dia pun meminta semua pihak datang ke lapangan.
Kalaupun memang masih terjadi tidak merata,
seharusnya bukan pemekaran yang dilakukan, yang harus dituntut adalah
pemerataan pembangunan, bukan pemekaran. Karena pemekaran juga bukan solusi
akhir yang harus diperjuangkan. Bila Pemerintah Aceh bersikap kurang adil dalam
pembangunan di wilayah barat selatan dan tengah Aceh, baik dalam bentuk
infrastruktur, kesejahteraan dan ekonomi, tuntut Pemerintah Aceh untuk berlaku
adil dalam pembangunan. Dia meminta pihak-pihak untuk mendatangi Gubernur Aceh,
sampaikan keluhan dan tuntutan, bukan malah pemekaran.
“Bagi kami pemekaran yang diisukan tetap tidak setuju. Seharusnya
yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dari ALA-ABAS bila menginginkan pembangunan dan
kesejahteraan adalah mendatangi Pemerintah Aceh, sampaikan apa yang ingin
disampaikan, minta apa yang ingin diminta,” ujarnya.
Pemerintah Aceh juga harus membuka diri
dengan tuntutan untuk melakukan pembangunan yang merata ke selurush penjuru
Aceh. Apalagi secara anggaran hari ini Aceh sangat mendukung untuk itu.
Pemerintah
Aceh harus pintar untuk meredam tuntutan pemekaran, jalankan apa yang mereka
minta. Bangun infrastruktur jalan dan pembangunan lainnya di wilayah itu,
kembangkan ekonomi wilayah. Menurutnya, barat selatan Aceh itu sangat dekat
dengan Banda Aceh, anggaran yang dimiliki Aceh mampu untuk menunjang hal itu.
Disamping
itu, Pemerintah Aceh juga harus merangkul tokoh-tokoh dari wilayah tersebut,
seperti mengangkat sebagai pejabat SKPA atau lainnya. Ini perlu dilakukan untuk
mereda ketimpangan. Dengan demikian pembangunan diwilayah tersebut juga lebih
cepat terealisasi karena punya tokoh yang tau cara-cara membangun wilayahnya. [pin]