-->

Alokasi Dana Hibah untuk Mahasiswa Subulussalam Tidak Tepat Sasaran

29 Februari, 2016, 10.16 WIB Last Updated 2016-02-29T03:16:44Z
IST
BANDA ACEH - HPP-SHaF Kota Subulussalam–Banda Aceh sebagai induk organisasi Mahasiswa penyampai aspirasi dalam wadah  organisasi pengawal dan mitra kerja  dari pemerintah dan masyarakat mengapresiasi menegur secara tegas kepada DPRK kota Subulussalam.

Menurut Kabid Humas HPP-SHaF, Julioner Antoni Marpaung, dalam siaran persnya, Minggu (28/2) mengatakan secara umum memandang anggaran dana belanja hibah kepada mahasiswa kota Subulussalam penuh dengan intrik kongkalikong yang dimainkan para elit yang mementingkan kebutuhan pribadi dan mengabaikan suara masyarakat kecil di tanah Sadakata.

Hal ini kami dasari, lanjutnya, daripada banyaknya temuan kajian diantaranya, data belanja tidak langsung (belanja hibah) kepada mahasiswa menyebutkan anggaran belanja daerah mencapai  Rp 1,92 miliar, sementara dari total anggaran sebesar itu teradapat temuan data anggaran bantuan beasiswa yang tidak tepat sasaran dan diindikasi cara para elit DPRK kota Subulussalam dan Pemko Subulussalam untuk membagi-bagikan uang anggaran untuk memperkaya diri.

Lebih lanjut dia mengatakan, hasil rapat mahasiswa dan MPD kota Susbulussalam di bulan 12, bahwasanya Pemko  kota  Subulussalam melalui MPD meminta  kepada pihak DPRK dan Dinas Pendidikan untuk membentuk komisi beasiswa kota Subulussalam, namun keputusan dan hasil rapat itu tidak digubris dan dilaksanakan pihak DPRK kota Subulussalam malah membagikan dana sesuka hati kepada sanak famili mereka

Beberapa pengamat menilai dana belanja hibah untuk mahasiswa sarat dengan kepentingan elit dan berindikasi adanya penyelewangan anggaran dengan modus bantuan mahasiswa.

Memperhatikan poin-poin di atas, katanya, dengan ini mahasiswa HPP-ShaF kota Subulussalam Banda Aceh menegaskan sikap sebagai berikut:

HPP-SHaF menolak dan meminta agar Pemko melalui dinas PPKKD  kota subulussalam menahan segala bentuk pencairan dana bantuan Beasiswa kota subulussalam bersumberkan dari hasil keputusan sidang dana belanja hibah bantuan kepada mahasiswa.

HPP-SHaF mengajak seluruh elemen masyarakat, mahasiswa, pelajar, dan lain-lain untuk saling bersinergi menekan pemerintah kota Subulussalam dan DPRK kota Subulussalam agar mengindahkan suara mahasiswa yang mendapatkan imbas atas nama bantuan mahasiswa yang salah digunakan untuk kepentingan elit memperkaya diri mereka.

HPP-SHaF menginstruksikan kepada seluruh mahasiswa perantaun dari Kota Subulussalam agar menggelar aksi penekanan terhadap pihak DPRK dan pejabat Pemko yang hari ini terlalu senang dengan penyalahgunaan jabatan dan penyelewengan anggaran dana hibah.

HPP-SHaF meminta kepada Pihak Pemko dan DPRK kota subulussalam memperjelas arah dana beasiswa mahasisa Kota Subulussalam secara tepat sasaran dengan diskusi publik bersama (bermusyawarah dengan seluruh elemen pembangun  pendidikan) kota Subulussalam.

HPP-SHaF meminta Dinas BPK Provinsi Aceh untuk turun langsung  mengawasi anggaran belanja dana hibah pemerintah Kota Subulussalam.

"Dengan ini kami mahasiswa  menyampaikan pernyataan sikap ini agar dapat diindahkan semua elemen pembangunan pendidikan Kota Subulussalam," tutupnya. [Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini