Dok. Pen Kopassus |
JAKARTA - Ekspedisi NKRI 2016 resmi dimulai dengan
ditandainya keberangkatan ratusan peserta kegiatan. Gelaran yang kembali
dikomandoi oleh Kopassus ini bertajuk Ekspedisi NKRI koridor Papua Barat.
Menurut Kepala Tim Media Ekpedisi NKRI Koridor Papua Barat
2016, Mayor Inf Achmad Munir, ratusan peserta yang merupakan gelombang pertama
diberangkatkan pada Minggu (31/1) lalu dengan menggunakan KRI Surabaya 591
milik TNI AL. Sisa peserta lainnya masih berada di Markas Kopassus untuk
diberangkatkan pada 9 Februari mendatang.
"Yang menggunakan Kapal perang TNI AL sekarang sudah
berada di Makassar dan masih transit. Untuk peserta Subkobwir Kaimana rencana
berangkat 9 Februari 2016 dengan pesawat Hercules TNI AU dari Halim
Perdanakusuma," ujar Munir kepada detikcom, Selasa (2/2/2016) malam.
Ada pun yang sudah diberangkatkan adalah peserta gabungan
dari kalangan peneliti, akademisi, personel TNI dan Polri. Gelombang pertama
yang menggunakan KRI Surabaya membawa peserta ekspedisi dari tujuh Subkorwil
yaitu Subkorwil Tambrauw, Sorong, Sorong Selatan, Manokwari Selatan, Bintuni,
Wondama, dan Fak-Fak.
"Kegiatan Ekspedisi NKRI yang dimulai awal Februari
hingga 31 Mei 2016 akan melaksanakan tiga bidang kegiatan yaitu Penjelajahan,
Pendataan meliputi Kehutanan, Geologi, Flora Fauna, Potensi Bencana, Kehutanan,
Sosial Budaya. Dan Pengabdian masyarakat yang akan terbagi dalam 8
Subkorwil," jelas Munir.
Tujuan dari ekspedisi adalah untuk mendata dan memetakan
semua potensi SDA dan SDM, mendorong peningkatan kesejahteraan sosial,
menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan meningkatkan pertahanan keamanan nasional.
Potensi sumber daya alam, budaya dan sosial di wilayah Indonesia yang masih
banyak belum dimanfaatkan secara maksimal khususnya di daerah terpencil dan
terisolir menjadi dasar diselenggarakannya Ekspedisi NKRI setiap tahunnya.
"Sangat tidak diharapkan apabila pihak asing lebih
banyak tahu sumber daya alam Indonesia daripada kia sendiri. Melalui Ekspedisi
NKRI kita akan mendata dan menemukan sumber daya alam yang sebesar-besarnya
untuk kemakmuran rakyat," tutur Munir.
Sebanyak 1.200 personel dikerahkan TNI untuk menunjang
kegiatan yang bekerja sama dengan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
itu. Pada kegiatan bergengsi tersebut, Kopassus juga menerima relawan dari
akademisi, peneliti, mahasiswa, dan umum yang sebelumnya sudah digembeleng korp
baret merah ini sebagai persiapan mengikuti ekspedisi di bawah pimpinan Letkol
Inf Rachmat PS tersebut. [Detik]