-->

Yusril: Presiden Masih Dihantui Persoalan Koordinasi Antar-Menteri

09 Januari, 2016, 21.44 WIB Last Updated 2016-01-09T14:45:01Z
IST
JAKARTA - Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih dihantui persoalan koordinasi antarmenteri atau pembantunya. Tak sedikit peristiwa di awal 2016 yang menunjukan ketidaksinkronan sehingga mengganggu wibawa pemerintah.

"Contohnya, ‎pagi hari pak Darmin Nasution (Menko Koordinator Bidang Perekonomian,red) akan melaksanakan cukai BBM (bahan bakar minyak,red) yang Rp 200 dan Rp 300 itu. Tapi sorenya Pak Jokowi mengatakan enggak jadi," kata Yusril di sela-sela diskusi Refleksi Perjalanan Politik Kaum Muslimin di Indonesia yang digelar Partai Bulan Bintang (PBB), di Jakarta, Sabtu (9/1).

Menurutnya, ketidakjelasan koordinasi yang diperlihatkan paramenteri membingungkan masyarakat. Perbedaan-perbadaan yang terjadi secara terang-terangan tentu  mengancam wibawa pemerintah di mata publik.

"‎Kalau sering terjadi perbedaan seperti itu, bisa menghilangkan kewibawaan pemerintah. Kewibawaan pemerintah itu kan juga harus dijaga," jelasnya.

Yusril tidak mau masuk terlalu jauh dalam isu reshuffle yang dirinya sadari sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden. Dia hanya berharap penunjukan menteri dilakukan secara cermat dengan memerhatikan latar belakang kemampuan orang yang dipilih.

"Jika memang dirasakan perlu merubah susunan kabinet, ya rubah. Kalau merasa tidak perlu ya tidak. Semuanya kita serahkan kepada kebijakan presiden‎," ujarnya. [Suara Pembaruan]
Komentar

Tampilkan

Terkini