-->

Petani di Seunuddon Keluhkan Tambak yang Dangkal

05 Januari, 2016, 11.03 WIB Last Updated 2016-01-05T04:11:24Z
LHOKSUKON - Petani tambak di kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara meminta kepada pemerintah untuk mengeruk tambak yang dangkal pasca musibah tsunami beberapa tahun silam.

Menurut petani, pengerukan penting dilakukan guna meningkatkan hasil tambak maksimal. Sebab jika tambak dangkal, maka ikan atau udang yang dibudidayakan bisa terlambat dipanen.

"Kami mengarapkan pemerintah segera mengeruk kembali tambak yang sudah dangkal sejak pasca tsunami menerjang kawasan pesisir pesisir Seunuddon,” ujar salah seorang petani tambak, Edi Amri (40), saat berbincang dengan lintasatjeh.com, Senin (4/1/2016).

Padahal, dalam hal ini masyarakat sudah lama mengadukan permasalahan tersebut ke dinas terkait namun sampai saat ini mendapat respon terkait keluhan masyarakat.

Hal senada dikatakan anggota DPRK Aceh Utara, Hasanusi. katanya, pasca tsunami, tambak di kecamatan tersebut belum ada renovasi, sehingga banyak tambak yang dangkal. Menurutnya, seharusnya pemerintah lebih memperhatikan tambak yang merupakan sumber pendapatan masyarakat peisisir.      

Sementara Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Seunuddon, Darwis mengatakan seratusan tambak di Seunuddon sudah dangkal, namun Darwis mengaku belum punya data pasti berapa hektar tambak yang sudah dangkal.

“Saya belum berani menebak berapa hektar karena kami belum mendatanya, yang jelas banyak tambak yang sudah dangkal,” ujar Darwis.

Darwis menyebutkan untuk luas tambak di Seunuddon sekitar 3. 298 hektar. Petani tambak di Seunuddon membudidayakan ikan dan udang, namun menurutnya beberapa tahun terakhir hasil tambak berupa udang terkena virus sehingga sering mengalami gagal panen. [pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini