-->

Pergerakan Pemuda Aceh di Ambang Kehancuran

04 Januari, 2016, 09.08 WIB Last Updated 2016-01-04T02:08:48Z
Sayyid Almahdaly. (Foto: Gmail)
KURANGNYA aktifis dan bertambah banyaknya pemuda yang berorientasi pada jabatan politik membuat pergerakan pemuda di Aceh di ambang kehancuran. Melihat kondisi ini sangat berbeda jauh dengan kondisi pergerakan pemuda Aceh dahulu, yang kompak dan solid dalam memperjuangkan hak-hak rakyat, ini dibuktikan dengan fakta sejarah pada semangat pemuda dalam menggagas referendum di Aceh.

Jika, seandainya hari ini aktifis pemuda masih seperti saat itu, sungguh kita bisa melihat bagaimana peranan pemuda dalam memerankan status sosialnya.

Hari ini, aktifis pemuda yang baru saja mengenal dunia tersebut dengan terburu-buru langsung mengorientasikan kepentingannya pada profitabilitas pribadi, mereka terlalu cepat menggadaikan idealisme dan berujung pada ketetapan politik yang dimana pergerakannya dalam memperjuangkan hak'hak rakyat telah dibatasi oleh dinding kepentingan politik, dan pemuda seperti ini bukan lagi minoritas, akan tetapi mereka sudah mendominasi dalam setiap pergerakan pemuda di Aceh.

Ada sebuah frame berfikir yang salah hari ini yang bertebaran di kalangan pemuda, yang menyatakan bahwa, "aktifis butuh hidup", sehingga dengan status nya sebagai aktifis sosial ia manfaatkan untuk meraup sebanyak-banyaknya keuntungan agar hidup yang ia maksudkan didapat, yang pada dasarnya, untuk menjadi aktifis sosial, diharuskan mempersiapkan diri untuk miskin namun terhormat, bukan kaya tetapi menjadi "pelacur politik".

Kita sangat menyayangkan akan kondisi ini, harapan untuk menata pergerakan pemuda sudah terkontaminasi, netralitas kaum muda seakan langka didapatkan. Kita yakin, penyebabnya adalah mental pemuda itu sendiri yang terobsesi dengan kegelimangan materil hingga merusak status moril individu.

Untuk saat ini, menyelamatkan generasi muda harus didasari dari pintu pertama, yaitu membuka kembali pemikiran kaum muda melalui penanaman idealisme serta semangat perjuangan aktifis-aktifis terdahulu yang tidak pernah berorientasi pada hal lain selain kepentingan bersama. Dan solusi ini haru dijadikan prioritas bagi para pemuda yang berhasil mempertahankan kemewahan berfikir secara bebas untuk menyebarluaskan kepada generasi-generasi muda yang masih belum mengarahkan kepentingannya.

Panggung politik memang selalu menyeret para-para generasi muda untuk ikut andil didalamnya, kita tidak pernah tau dimana nantinya ia akan berujung, seyogyanya menghindari keterlibatan politik adalah langkah bermartabat bagi kaum muda saat ini. Dan memilih berdiri sendiri di kaki sendiri dan memikirkan kepentingan-kepentingan bersama, berjuang bersama untuk Aceh yang lebih baik adalah solusi terbaik bagi pemuda Aceh hari ini.


Penulis: Sayyid Almahdaly (Aktifis Paguyuban Aceh)
Komentar

Tampilkan

Terkini