IST |
JAKARTA - Orgasme bagi pria ternyata banyak manfaatnya. Sebuah
kajian menyebutkan, orgasme sekali dalam sehari mampu membantu mengurangi
risiko kanker prostat bagi kaum Adam.
Tapi,
para periset dari Harvard Medical School mengungkapkan, belum bisa menjelaskan
mengapa orgasme bisa menurunkan risiko kanker prostat. Menurut mereka, kajian
lebih lanjut dibutuhkan untuk bisa menjawab pertanyaan ini.
Meski
begitu, penelitian sebelumnya pernah menyebutkan bahwa orgasme reguler bisa
mengenyahkan kandungan kimia penyebab kanker di dalam prostat. Teori lain
menuturkan, kalau sperma secara rutin dikeluarkan untuk memberikan kesempatan
bagi sel baru untuk berkembang, maka itu membantu menghentikan penumpukan sel
lama yang mungkin bisa menyebabkan kanker.
Prostat
adalah kelenjar kecil di panggul pria yang merupakan bagian dari sistem
reproduksi. Prostat berada di bawah kandung kemih di depan rektum. Kelenjar
prostat mengelilingi uretra, yaitu saluran yang membawa urin dari kandung kemih
ke penis. Fungsi utamanya adalah untuk memproduksi cairan putih kental yang
dicampur dengan sperma yang diproduksi testikel untuk menciptakan semen.
Kajian
Harvard itu adalah yang terbesar hingga hari ini yang meneliti frekuensi
ejakulasi dan kaitannya dengan risiko kanker prostat. Sementara, periset
mengatakan mereka belum tahu mengapa ejakulasi menurunkan peluang kanker
prostat, mereka menyebut hasil itu ‘menggembirakan’.
Kajian
itu melibatkan hampir 32.000 pria sehat yang diikuti selama 18 tahun. Dari
angka itu, 3.839 di antaranya kemudian didiagnosa mengidap kanker prostat.
Para
responden ditanyai mengenai rata-rata frekuensi ejakulasi mereka pada usia
antara 20—29, 40—49 dan pada 1991,
tahun sebelum kuesioner ini dikerjakan. Dari kajian itu, mereka menemukan bahwa
pria yang lebih sering ejakulasi selama hidupnya, memiliki risiko kanker
prostat lebih rendah di tiga titik kehidupan itu.
Dalam
kajian itu, para peneliti menemukan bahwa pria berusia 40—49
tahun yang berejakulasi 21 atau lebih dalam sebulan, mengalami penurunan risiko
kanker prostat hingga 22%. Ini dibandingkan dengan pria yang berejakulasi 4—7
kali sebulan.
“Sementara data ini
adalah yang paling menarik hingga saat ini mengenai potensi manfaat ejakulasi
terhadap perkembangan kanker prostat, ini adalah data observasional dan harus
diintepretasikan dengan hati-hati. Pada saat yang sama, dengan kurangnya faktor
risiko yang dimodfikasi untuk kanker prostat, hasil kajian ini sangat
menggembirakan,” papar Jennifer Rider dari Harvard Medical School,
seperti dikutip Daily Mail. [Sindonews]