IST |
SATU
di antara impian banyak orang di dunia ini adalah hidup sehat, bahagia, dan
kaya raya. Namun, sayangnya, kita tidak bisa mendapatkan segalanya.
Seorang
psikolog bernama Marty Nemko, Ph.D., mengatakan bahwa banyak kliennya yang
secara materi mapan tetapi sering mengalami kesepian dan rasa sedih sepanjang
hari.
Menurut
dia, hal tersebut terjadi pada mereka yang hidup lebih dari berkecukupan karena
banyak orang kurang berempati terhadap orang kaya, entah mereka terlahir kaya
atau menjadi kaya berkat kerja keras.
Minimnya
rasa empati dan kejujuran cinta dalam hidup orang kaya, kata Nemko, membuat
mereka kesepian dan merasa sendiri.
Alhasil,
mereka lebih mudah sedih dan depresi.
Nemko
menyebut kondisi orang kaya yang tidak bahagia ini dengan istilah Wealthy But
Sad Syndrome.
Jarang
mendapatkan empati, kasih, dan kejujuran, sebut Nemko, membuat mereka yang kaya
raya memiliki rasa bersalah karena orang lain tidak memiliki apa yang mereka
punya.
Menurut
Nemko, perasaan menyalahkan diri sendiri itu adalah kesalahan. Sebab, kekayaan
dan kesuksesan datang pada orang yang mau kerja keras dan berusaha.
Jadi,
Nemko menyarankan, para orang kaya yang mengalami sindrom Wealthy but Sad
Syndrome, untuk meninggalkan perasaan negatif itu jauh-jauh.
Percaya
pada diri sendiri bahwa kekayaan Anda akan membuat diri Anda bermanfaat untuk
banyak orang.
Caranya,
sisakan uang dan kekayaan untuk kegiatan sosial di lingkungan sekitar.
Lalu,
apabila Anda seorang pengusaha sukses dengan aset triliunan rupiah, ciptakan
program beasiswa untuk generasi penerus yang pintar tapi tak memiliki biaya
pendidikan.
Sebab,
perilaku dan sumbangsih pada banyak orang terbilang sangat ampuh dalam
membangun kebahagiaan dalam diri sendiri. [Tribunnews]