-->

Kantor Bupati dan Bea Cukai Lhokseumawe Didemo Mahasiswa

20 Januari, 2016, 19.10 WIB Last Updated 2016-01-20T12:10:20Z
LHOKSEUMAWE - Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPR) melakukan aksi unjuk rasa di kantor Bupati Aceh Utara, Jl. T. Hamzah Bendahara, Desa Keude Aceh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Rabu (20/1/2015).

Dalam aksinya mereka menuntut Pemerintah Aceh untuk menghidupkan ekonomi rakyat melalui komuditi unggulan yang ada di Aceh untuk diekspor, kemudian mempermudah para impor ekspor, menindaklanjuti pelayanan buruk pelabuhan dan mendesak instansi terkait terhadap mafia Pelabuhan Krueng Geukuh.

Selanjutnya menuntut Bupati Aceh Utara bersedia dalam waktu dekat memenggil pihak Bea Cukai, DPRK, Pelindo, Cendikiawan, pelaku ekspor/impor dan mahasiswa untuk membicarakan permasalahan Pelabuhan Krueng Geukuh, serta meminta transparansi dana pengembangan pelabuhan.

AMPR juga meminta kepada Bea Cukai bersedia transparansi mengenai pendapatan biaya bongkar muat kepada semua importir, sehingga tidak terjadi diskriminasi dalam mengambii kebijakan. Dan memberdayakan usahawan di Aceh.

Meminta disparitas harga yang berfluktuasi, mencari pelaku usaha potensial untuk melakukan kegiatan ekspor di Pelabuhan. Melakukan pembenahan regulasi dan mekanisme operasional pelabuhan. Juga sarana dan prasarana pelabuhan sebagai penunjang kegiatan ekspor.

Selain itu DPRK Aceh Utara harus bersedia dan berkomitmen mengawasi kegiatan pelabuhan Krueng Geukuh demi terhindarnya permainan oleh kelompok tertentu, yang dapat merugikan ekenomi masyarakat Aceh.

"Pemerintah Aceh dan pusat harus bersinergi dalan membangun pelabuhan sesuai dengan Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA)," tegas Koordinator Lapangan, Fakhrur Razi, sembari meneriakkan yel-yel.

Amatan di lokasi, aksi mahasiswa tersebut kemudian diterima oleh Asisten II Sekdakab Aceh Utara Drs. Abdul Aziz, SH.,MH. Ia mengatakan untuk kegiatan ekport di Pelabuhan Krueng Geukuh baru diresmikan oleh Pemkab Aceh Utara.

Dengan adanya tuntutan mahasiswa, dirinya selaku bawahan akan menyampaikan tuntunan tersebut ke pimpinan, sehingga pimpinanlah yang dapat memutuskannya.

Selanjutnya perwakilan Bupati Aceh Utara melalui Asisten II Sekdakab Aceh Utara menandatangani surat perjanjian yang dibuat oleh pihak mahasiswa.

Seusai melakukan aksi di Kantor Bupati Aceh Utara, sekira pukul 11.30 WIB mahasiswa melanjutkan aksinya dengan berjalan kaki menuju Kantor Bea Cukai Cabang Lhokseumawe, yang berada di Jl. Iskandar Muda Desa Kampung Jawa Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.

Di kantor Bea Cukai, mahasiswa diterima oleh Kepala Bea Cukai Haris. Di hadapan mahasiswa pihaknya akan tetap mendukung tuntutan mahasiswa, demi kemajuan pelabuhan Krueng Geukuh.

Menurutnya, selama ini pihak Bea Cukai selalu berkordinasi dengan pihak terkait dalam hal mengembangkan pelabuhan Krueng Geukuh, agar importir bersedia dan mau melakukan kegiatan di Pelabuhan tersebut.

Dengan adanya tuntutan mahasiswa ini, pihak Bea Cukai akan kordinasikan lagi dengan pihak terkait, "dan nantinya kami akan mengajak adek-adek mahasiswa untuk duduk bersama untuk membicarakan permasalahan terkait Pelabuhan Krueng Geukuh."

Jika para mahasiswa mengatakan adanya permainan di Pelabuhan Krueng Geukuh yang melibatkan pihak Bea Cukai, kata Haris, selaku pimpinan Bea Cukai Lhokseumawe membantah hal tersebut, dan jika mahasiswa mau mengecek kebenarannya, Haris mempersilahkan mahasiswa untuk mengecek langsung, karena selama ini pihaknya selalu Transparan, baik dalam hal apapun di setiap kegiatan yang ada di Pelabuhan.

"Saya harapkan kita bisa bersama-sama membangun dan mengembangkan Pelabuhan Krueng Geukuh, agar kedepannya kegiatan di Pelabuhan dapat seperti kegiatan yang ada di Pelabuhan Belawan, Medan-Sumut," katanya.

Selain menandatangi perjanjian di kantor Bupati, mahasiswa juga membuat perjanjian dengan Kepala Bea Cukai.

Dalam kesempatan itu mahasiswa memberikan waktu sampai pada tanggal 30 Januari 2016 agar pihak-pihak terkait duduk bersama untuk membahas tuntutan mahasiswa. Nantinya pada tanggal tersebut mahasiswa akan datang kembali, dengan tujuan untuk mendengarkan hasil dan kesimpulan dalam menyelesaikan tuntutan mahasiswa.

Aksi unjuk rasa selesai pukul 13.30 WIB berjalan aman dan lancar, dengan pengawalan dari pihak Polres Lhokseumawe. [Rajali]
Komentar

Tampilkan

Terkini