IST |
SEOUL - Indonesia dan Korea Selatan menandatangani perjanjian
senilai 1,3 miliar dolar AS, Kamis, untuk mengembangkan jet tempur baru Seoul,
kata pembuat pesawat Korea Selatan.
Berdasarkan
atas perjanjian itu, yang ditandatangani dengan Korea Aerospace Industries
(KAI), Kementerian Pertahanan Indonesia akan menanam sekitar 1,6 triliun won
(13 triliun rupiah) dalam program Korea Fighter Experimental (KF-X/IF-X).
Turki,
salah satu anggota NATO, pernah tertarik dalam proyek KF-X ini namun lalu mengundurkan
diri. Indonesia bergabung kemudian setelah Turki menarik diri.
Program
ini bertujuan menghasilkan jet tempur baru untuk menggantikan skadron F-4 dan
F-5 usang Korea Selatan, yang diimpor dari Amerika Serikat.
Konsorsium
KAI dengan perusahaan raksasa dirgantara Amerika Serikat, Lockheed Martin, pada
Maret lalu merebut kontrak 8,6 triliun won untuk membuat 120 jet tempur bagi
Angkatan Udara Seoul.
Modal
dari Indonesia akan mencapai sekitar seperlima dari biaya proyek itu, sampai
dengan 100 tenaga kerja Indonesia ikut dalam pengembangan dan pembuatan jet
itu, kata KAI dalam pernyataan.
Indonesia
akan diberikan satu pesawat prototipe dan mendapatkan akses ke beberapa data
teknis dan informasi proyek, tambahnya.
Militer
Korea Selatan berencana untuk menempatkan jet tempur baru pada 2025 untuk
menlindungi negara terhadap ancaman dari Korea Utara, yang bersenjata nuklir.
[Antara]