IST |
LHOKSUKON - Koordinator Daerah (KORDA) Aceh Himpunan Mahasiswa
Manajemen Indonesia (HMMI), Ichsan Nanda mengapresiasikan langkah kelompok bersenjata
di Aceh, Nurdin bin Ismail alias Din Minimi yang telah turun gunung kembali
berbaur dengan masyarakat.
Sebagaimana
diketahui, Din menyerahkan diri setelah dijemput oleh kepala Badan Intelijen
Negara (BIN) Sutiyoso didampingi oleh Juha Christensen selaku perwakilan Aceh
Monitoring Mission (AMM), pada 28 Desember 2015 lalu di wilayah Kecamatan Julok,
Kabupaten Aceh Timur.
“Alhamdulillah, akhirnya
Abu Din Cs yang selama ini mengangkat senjata melawan Pemerintah Aceh yang
katanya kurang peduli kepada anak yatim dan janda korban konflik akhirnya mau
berdamai, itu adalah langkah tepat yang seharusnya kita apresiasikan,”
kata Ichsan Nanda dalam siaran persnya, Selasa (5/1/2016).
Ia
menambahkan, mengenai amnesti yang sedang diperjuangkan oleh kepala BIN saat
ini merupakan suatu upaya yang harus didukung bersama karena hal ini adalah
salah satu kreasi positif yang dilakukan untuk menghentikan pelebaran jaringan
anggota maupun kelompok yang merasa kecewa terhadap pemerintah Aceh.
Selain
itu, Ichsan juga mengatakan jika pemerintah pusat tidak memberikan amnesti kepada Din Minimi Cs, dikhawatirkan akan ada
gerakan hebat dari kelompok itu sendiri atau kelompok lainnya yang
lama-kelamaan akan membuat keruh perdamaian di Aceh yang telah 10 tahun
terjaga.
“Jika amnesti yang
sedang diperjuangkan untuk Abu Din tidak diberikan oleh pemerintah pusat dan 6
butir tuntutannya tidak dipenuhi, pasca itu siapa bisa menjamin keamanan di
Aceh tetap terjaga dari kelompok bersenjata ini atau kelompok lainnya yang
merasa senasib dengan Abu Din Cs?,” tanya Ichsan.
Ichsan
yang juga Alumni Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara ini berharap, amnesti yang
diperjuangkan oleh kepala BIN agar dapat didukung oleh semua pihak untuk
mempercepat prosesnya.
“Semoga saja amnesti
benar ada dan Abu Din Cs juga dapat hidup secara damai di NKRI ini," tutupnya.
[pin]