IST |
JAKARTA - Ketua Mahkamah Partai Golkar, Muladi, menilai
partai berlambang pohon beringin itu sudah mengalami kerusakan parah.
Bahkan, kerusakan juga terjadi pada segi kultural politik
dengan saling curiga serta perpecahan pada fraksi di parlemen.
Muladi mengatakan, pihaknya akan melakukan pertemuan untuk
membahas penyelesaian konflik Golkar.
Ia berharap rekomendasi itu nantinya diterima kedua kubu
baik Ancol dan Bali.
Mantan menteri kehakiman itu khawatir Golkar akan punah pada
Pemilu 2019 bila konflik tidak terselesaikan.
"Golkar bisa jadi dinosaurus pada 2019," kata
Muladi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (5/1/2016).
Muladi mengatakan keputusan Mahkamah Agung (MA) tidak dapat
menyelesaikan konflik Golkar hingga tuntas. Penyelesaian konflik harus mendapat
perhatian. Pasalnya, kata Muladi, Golkar bukan hanya milik Agung Laksono dan
Aburizal Bakrie atau Jusuf Kalla tetapi sudah menjadi aset nasional.
"Kalau memang legowo dan berjiwa kenegarawanan, saya
kira rekomendasi MP (Mahkamah Partai) bisa diterima," ujarnya.
Sedangkan Ketua DPP Golkar versi Munas Bali, Ahmad Dolly
Kurnia, mengatakan tokoh senior telah membicarakan Munas bersama untuk
penyelesaian konflik. Ia juga berharap kedua kubu mendengarkan usulan tersebut.
"Golkar bisa tidak menjadi dinosaurus dengan menggelar
munas. Munas penyelesaian satu-satunya yang dapat dipertanggungjawabkan secara
konstitusional," katanya. [Tribunnews]