ACEH TIMUR - Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh, mengecam
kinerja Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Pemerintah Kabupaten Aceh
Timur, Ir H Sanusi MM, yang selama ini terkesan tidak lebih bagus dari mantan
kadis yang dicopot karena tersandung permasalahan pada Program SL-PTT Kedelai
tahun 2014 lalu, yakni Ir Anas Johan MM.
Sanusi
seharusnya banyak belajar dan tidak pernah melupakan sejarah tentang
"terjungkalnya" Anas Johan dari jabatan Kadis Pertanian dan
Hortikultura Kabupaten Aceh Timur serta berusaha menjadikan dirinya "lebih
baik" dari Anas Johan.
Hal
ini disampaikan oleh Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh, melalui
siaran persnya kepada lintasatjeh.com, Sabtu (8/1/2015).
Menurut
Nasruddin, selama ini Kadis Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur
terkesan bengal dan tidak menghiraukan berbagai kritikan serta himbauan dari
pihak-pihak yang prihatin terhadap banyaknya permasalahan yang muncul di bidang
pertanian Aceh Timur.
Nasruddin
mencontohkan bahwa beberapa bulan yang lalu pihak LSM pernah menegur Sanusi
terkait penyaluran dana bantuan budidaya kedelai yang salah kaprah ke salah
satu kelompok tani (poktan) di Kecamatan Indra Makmu.
Pasalnya,
tanpa memiliki lahan serta tanpa adanya proses CPCL, poktan yang di ketuai oleh
bekas supir pribadi Sanusi bisa dicairkan dana bantuan budidaya kedelai.
Bantuan tersebut 100 % digelapkan tanda ditanam sebiji benihpun, terang
Nasruddin.
"Anehnya,
poktan yang melakukan kejahatan secara terang-terangan tersebut tanpa diberi
sanksi apapun dan beberapa waktu kemudian pihak Dinas Pertanian dan
Hortikultura Aceh Timur kembali menyalurkan bantuan berupa kegiatan
rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT).
Kegiatan itupun mengalami masalah besar yang diduga melibatkan Mantri
Tani Kecamatan Indra Makmu," ungkap Nasruddin dengan nada geram.
Contoh
lainnya, kata Nasruddin, pihak LSM juga pernah memberitahukan tentang kejahatan
salah satu oknum ketua poktan di Kecamatan Sungai Raya yang menjual satu unit
handtractor bantuan dari pemerintah, namun lagi-lagi Sanusi terlihat bengal
serta tidak juga menghiraukan informasi tersebut.
Malah
baru-baru ini, Mantri Tani Sungai Raya yang nota bene keponakan kandung Sanusi,
berani merekomendasi bantuan benih padi metode System of Rice Intensification
(SRI) kepada poktan yang menggelapkan handtracktor bantuan dari pemerintah.
Ironisnya, muncul dugaan bahwa bantuan benih padi metode System of Rice
Intensification (SRI) untuk kelompok tersebut juga bermasalah, tambah
Nasruddin.
Sanusi
juga terkesan memasang sikap "masa bodoh" ketika pihak LSM mengkritik
Mantri Tani Sungai Raya yang tidak bisa bekerja dan terindikasi melakukan
praktek pungli (gratifikasi_red) kepada poktan yang mendapatkan bantuan.
Oleh
karenanya, kita meminta kepada Bupati Rocky untuk memantau kinerja Kadis
Pertanian dan Hortikultura Aceh Timur, Ir H Sanusi MM. Karena dalam waktu dekat
ini beberapa LSM akan melaporkan Sanusi ke pihak penegak hukum serta menyurati
Kementrian Pertanian RI dan juga Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).
"Kepala
Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur, Ir H Sanusi MM harus
mempertanggungjawabkan seluruh dugaan kejahatan di dinas yang dinahkodai oleh
dirinya selama ini," demikian ungkap
Ketua FPRM Aceh, Nasruddin. [ZF]