-->


Umat Kristen di Cot Girek Diimbau Rayakan Natal di Gereja Berizin

24 Desember, 2015, 14.16 WIB Last Updated 2015-12-24T07:21:35Z
Umat Kristen Aceh Singkil beribadah di tenda sementara dekat gereja yang dibakar di Desa Suka Makmur, Aceh Singkil pada 18 Oktober 2015. (IST)
LHOKSUKON – Umat Kristen di Kabupaten Aceh Utara diimbau tak merayakan peribadatan Natal di rumah pribadi. Hal itu sesuai musyawarah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Utara.

Demikian dikatakan Kapolres Aceh Utara AKBP Achmadi SIK, melalui Kasubid Humas, AKP M. Jafaruddin, yang dikonfirmasi lintasatjeh.com, Kamis (24/12/2015).

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada umat Kristen yang ada di kecamatan Cot Girek pada Natal nanti agar melaksanakan peribadatan di gereja yang berizin yaitu di kawasan Kota Lhokseumawe.

Operasi Lilin Rencong 2015

Kepolisian Resort (Polres) Aceh Utara mengerahkan ratusan personil untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2016. Hal itu sebagaimana yang diamanatkan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, seluruh jajaran Polri mulai dari tingkat Mabes Polri hingga ke kesatuan kewilayahan untuk dilakukan pengecekan kesiapan akhir pelaksanaan operasi, baik pada aspek personel, saran prasarana, anggaran serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan Mitra Kamtibmas lainnnya dalam pengamanan perayaan Natal dan Tahun baru 2016.

“Saya harapkan rencana pengamanan harus disiapkan dengan serius dan sungguh-sungguh, dapat diimplementasikan pada tahap pelaksanaan operasi lilin 2015, sehingga polri dapat memberikan jaminan keamanan dan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang menjalankan ibadah dan perayaan pergantian tahun baru dengan aman, nyaman, tertib dan lancar,” tegas Kapolri dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kapolres Aceh Utara, AKBP Achmadi SIK, pada apel Operasi Lilin Rencong 2015, Rabu kemarin (23/12).

Pada penghujung tahun, lanjutnya, pihaknya akan dihadapkan pada kelender kamtibmas yang patut jadi atensi seluruh jajaran polri, yaitu perayaan Natal dan Tahun baru 2016, hari natal diperingati oleh umat kristiani di seluruh Dunia, termasuk indonesia dengan melaksanakan kegiatan ibadah di gereja-gereja maupun tempat perayaan Natal bersama lainnya.

Operasi ini akan dilaksanakan selama 10 hari, sejak tanggal 24 Desember 2015 hingga Tanggal 2 Januari 2016, operasi kemanusiaan ini mengedepankan tindakan preventif yang didukung kegiatan intelijen, berupa deteksi dini maupun deteksi aksi, serta penegakan hukum secara tegas dan professional. [red]
Komentar

Tampilkan

Terkini