Umat Kristen Aceh Singkil beribadah di tenda sementara dekat gereja yang dibakar di Desa Suka Makmur, Aceh Singkil pada 18 Oktober 2015. (IST) |
LHOKSUKON – Umat Kristen di Kabupaten Aceh Utara
diimbau tak merayakan peribadatan Natal di rumah pribadi. Hal itu sesuai
musyawarah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Utara.
Demikian dikatakan Kapolres Aceh Utara AKBP Achmadi SIK,
melalui Kasubid Humas, AKP M. Jafaruddin, yang dikonfirmasi lintasatjeh.com,
Kamis (24/12/2015).
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada umat Kristen yang ada di
kecamatan Cot Girek pada Natal nanti agar melaksanakan peribadatan di gereja
yang berizin yaitu di kawasan Kota Lhokseumawe.
Operasi Lilin Rencong
2015
Kepolisian Resort (Polres) Aceh Utara mengerahkan ratusan
personil untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2016. Hal itu sebagaimana
yang diamanatkan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, seluruh jajaran Polri mulai
dari tingkat Mabes Polri hingga ke kesatuan kewilayahan untuk dilakukan
pengecekan kesiapan akhir pelaksanaan operasi, baik pada aspek personel, saran
prasarana, anggaran serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan
Mitra Kamtibmas lainnnya dalam pengamanan perayaan Natal dan Tahun baru 2016.
“Saya harapkan rencana pengamanan harus disiapkan dengan
serius dan sungguh-sungguh, dapat diimplementasikan pada tahap pelaksanaan operasi
lilin 2015, sehingga polri dapat memberikan jaminan keamanan dan pelayanan
terbaik bagi masyarakat yang menjalankan ibadah dan perayaan pergantian tahun
baru dengan aman, nyaman, tertib dan lancar,” tegas Kapolri dalam amanatnya
yang dibacakan oleh Kapolres Aceh Utara, AKBP Achmadi SIK, pada apel Operasi
Lilin Rencong 2015, Rabu kemarin (23/12).
Pada penghujung tahun, lanjutnya, pihaknya akan dihadapkan
pada kelender kamtibmas yang patut jadi atensi seluruh jajaran polri, yaitu
perayaan Natal dan Tahun baru 2016, hari natal diperingati oleh umat kristiani
di seluruh Dunia, termasuk indonesia dengan melaksanakan kegiatan ibadah di
gereja-gereja maupun tempat perayaan Natal bersama lainnya.
Operasi ini akan dilaksanakan selama 10 hari, sejak tanggal
24 Desember 2015 hingga Tanggal 2 Januari 2016, operasi kemanusiaan ini
mengedepankan tindakan preventif yang didukung kegiatan intelijen, berupa
deteksi dini maupun deteksi aksi, serta penegakan hukum secara tegas dan professional.
[red]