-->


Tsunami dan Otak Kerdil

26 Desember, 2015, 13.26 WIB Last Updated 2015-12-26T06:26:28Z
Hampir di setiap sudut pelosok kota dan daerah di Aceh, mengadakan peringatan 11 tahun musibah besar Tsunami. Yang merupakan musibah terbesar dalam 100 tahun terakhir.

Peringatan Tsunami kali ini lebih bermakna dikarenakan di beberapa daerah diadakan bersamaan dengan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Seperti yang diadakan di Desa kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.

Hal tersebut dinyatakan oleh Samuil Ketua Panitia Pelaksana yang juga merupakan Ketua Pemuda Desa tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, pembacaan Zikir dan doa di pimpin oleh Imam Besar Mesjid Al Maghfirah Kajhu, Tgk. Abdul Latif Usman. Ratusan Kepala  keluarga bersama anak-anak dan warga masyarakat larut dalam zikir dan doa sambil menitikkan air mata mengenang musibah besar Tsunami di Aceh.

Sementara dalam ceramah semalam saat Peringatan Maulid Nabi di Lamsenong, Kajhu disampaikan oleh Tgk. Darmawan. Dalam uraian ceramah beliau menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat Kajhu khususnya dan kepada warga Aceh Besar lainnya, agar kiranya peringatan Tsunami jangan membuat otak kita semakin kerdil.

Jika musibah besar tersebut belum mampu merobah pola sikap dan tingkah laku kita yang belum sadar juga untuk bertobat, maka tunggu saatnya azab Allah diturunkan kembali. Hal ini beliau sampaikan mengingat karena masih ada oknum warga masyarakat yang masih belum sadar juga yang semakin merajalela melakukan judi sabung ayam, bahkan hingga memakai Narkoba jenis sabu-sabu dan ganja yang merupakan salah satu penyebab rusak kesehatan dan jiwa.

Sadarlah segera, himbauan beliau dalam ceramahnya. Apalagi peringatan Tsunami kali ini bersamaan dengan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad, hendaknya dapat memberikan contoh suri tauladan bagi kita yang masih hidup dalam menjalankan aktifitas kehidupan sehari-hari, hendaknya dapat meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Sang Maha Pencipta. [PYR-PPWI]
Komentar

Tampilkan

Terkini