Hampir
di setiap sudut pelosok kota dan daerah di Aceh, mengadakan peringatan 11 tahun
musibah besar Tsunami. Yang merupakan musibah terbesar dalam 100 tahun
terakhir.
Peringatan
Tsunami kali ini lebih bermakna dikarenakan di beberapa daerah diadakan
bersamaan dengan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Seperti yang
diadakan di Desa kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.
Hal
tersebut dinyatakan oleh Samuil Ketua Panitia Pelaksana yang juga merupakan Ketua
Pemuda Desa tersebut.
Dalam
kegiatan tersebut, pembacaan Zikir dan doa di pimpin oleh Imam Besar Mesjid Al
Maghfirah Kajhu, Tgk. Abdul Latif Usman. Ratusan Kepala keluarga bersama
anak-anak dan warga masyarakat larut dalam zikir dan doa sambil menitikkan air
mata mengenang musibah besar Tsunami di Aceh.
Sementara
dalam ceramah semalam saat Peringatan Maulid Nabi di Lamsenong, Kajhu
disampaikan oleh Tgk. Darmawan. Dalam uraian ceramah beliau menyampaikan pesan
kepada seluruh masyarakat Kajhu khususnya dan kepada warga Aceh Besar lainnya,
agar kiranya peringatan Tsunami jangan membuat otak kita semakin kerdil.
Jika
musibah besar tersebut belum mampu merobah pola sikap dan tingkah laku kita
yang belum sadar juga untuk bertobat, maka tunggu saatnya azab Allah diturunkan
kembali. Hal ini beliau sampaikan mengingat karena masih ada oknum warga
masyarakat yang masih belum sadar juga yang semakin merajalela melakukan judi
sabung ayam, bahkan hingga memakai Narkoba jenis sabu-sabu dan ganja yang
merupakan salah satu penyebab rusak kesehatan dan jiwa.
Sadarlah
segera, himbauan beliau dalam ceramahnya. Apalagi peringatan Tsunami kali ini
bersamaan dengan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad, hendaknya dapat
memberikan contoh suri tauladan bagi kita yang masih hidup dalam menjalankan
aktifitas kehidupan sehari-hari, hendaknya dapat meningkatkan iman dan takwa
kepada Allah Sang Maha Pencipta. [PYR-PPWI]