-->


RO RSUD Langsa Tak Layak Konsumsi

25 Desember, 2015, 09.22 WIB Last Updated 2015-12-25T07:24:27Z
IST
LANGSA - Reverse Osmosis (RO) yang digunakan untuk penyaringan air agar lebih higienis di ruangan CSSD Rumah Sakit Umum Daerah Langsa, disebut-sebut proyek mubazir karena alat tidak difungsikan saat ini akibat rusak.

Padahal proyek ini dibangun pada tahun 2014 lalu menggunakan sumber dana Otsus  dan menelan biaya ± sebesar Rp 730 juta. Sesuai dengan rencana awal proyek tersebut untuk penyaringan air yang higienis dan dapat dikonsumsi langsung di ruangan CSSD.


Namun setelah dikerjakan, RO itu ternyata hanya bisa digunakan untuk cuci tangan saja tidak layak dikonsumsi.

Informasi yang dihimpun, Selasa (22/12/2015), proyek RO tersebut pada mesinnya juga bocor ketika itu sehingga tidak dapat difungsikan, bila pun dihidupkan akan membahayakan bagi perawat yang ada diruangan tersebut.


Ironisnya, saat itu jika ada pemeriksaan, disebutkan pihak RSU hanya berpura-pura menghidupkannya seolah-olah mesin ini berfungsi. Kondisi ini berlangsung lama,diduga rusaknya mesin RO itu karena lemahnya pengawasan  dari pihak manajemen di rumah sakit.


Patut diduga mesin RO itu barang bekas, karena jika baru maka tidak mungkin mesin itu mengalami kebocoran. Disinyalir juga ada permainan antara pihak manajemen rumah sakit umum daerah tersebut, sehingga kwalitas dari mesin RO itu tidak bagus.


Alamsyah bagian Sanitasi di RSUD Langsa yang turut mendampingi wartawan yang akan mengambil dokumentasi diruang RO RSUD, Rabu (23/12/2015), yang dikatakan bermasalah tersebut, Alamsyah menjelaskan, terkait  siapa pelaksana serta rekanan dan besaran anggaran dirinya mengaku tidak mengetahui.


"Memang benar dulu R0 ini mesinnya pernah terbakar tapi sudah diganti dan diperbaiki, ada juga beberapa pipa yang bocor ketika itu, itupun juga sudah diperbaiki dan diganti,” jelas Alamsyah.


“RO ini hidup dan sampai sekarang, kalau untuk penyaringan air yang higienis dan dapat dikonsumsi langsung itu tidak mungkin karena RO ini tidak ada UV (Ultra Violet), sementara airnya hanya sekedar bisa untuk mencuci tangan saja tidak layak dikonsumsi, karena bila layak untuk dikonsumsi itu harus ada UV/sinar utra Violetnya, itu baru layak dikonsumsi,” ungkap Alamsyah.


Sumber terakhir yang diterima media ini, Kamis (24/12/2015), pelaksana yang melakukan pekerjaan proyek RO yang bersumber dana Otsus tersebut dilaksanakan oleh seseorang bernama Mafrizal warga Kota Langsa, dan peralatan(mesin RO) tersebut dibeli dari Bandung (Jawa Barat) oleh salah satu staf di RSUD Langsa.


Sementara itu, Direktur RSUD, Langsa Dr Herman, saat dikonfirmasi melalui HP selularnya kemarin, tidak mau memberi jawaban.


Sampai berita ini diturunkan orang yang disebut-sebut staf di RSUD yang membeli peralatan(mesin RO) tersebut belum dapat ditemui dan dikonfirmasi. [w4]
Komentar

Tampilkan

Terkini