BANDA
ACEH -
Pemerintah Aceh akan berkerjasama dengan pemerintah pusat dalam mempercepat dan
memperkuat konektivitas darat laut di Aceh.
Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah dalam
sambutan acara puncak Hari Nusantara di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)
Lampulo, Banda Aceh, Minggu (13/12/2015) mengatakan, Pemerintah akan melakukan
berbagai upaya guna meningkatkan konektivitas antar kawasan di Aceh, sehingga
ekonomi masyarakat, terutama dari sektor maritim dapat bertumbuh pesat.
Dalam mendorong upaya tersebut, Gubernur
Aceh mengajukan dukungan kepada Wakil Presiden, Jusuf Kalla sebagai Pemerintah
Pusat dalam bidang pembangunan jalur transportasi di Aceh.
“Kita meminta kepada pemerintah pusat
agar pembangunan ruas jalan yang menghubungkan kawasan ekonomi maritim di Aceh
dipercepat,” katanya.
Pembangunan ruas jalan tersebut antara
lain menurut Gubernur termasuk jalan terowongan di kawasan Gunung Paro, Gunung
Kulu dan Gunung Geurutee yang merupakan ruas jalan nasional menghubungkan Banda
Aceh dan Aceh Jaya.
“Demikian juga jalan Tikungan Seunapet di
ruas jalan Nasional Lambaro Aceh Besar hingga perbatasan Pidie,” ujar Gubernur.
Gubernur Aceh dalam sambutannya memohon
kepada Bapak Wakil Presiden untuk berkenan memberikan dukungan bagi
terlaksananya pembangunan terowongan dan jalan tersebut dengan bantuan alokasi
dana yang dianggarkan dalam APBN.
“Kemudian, kita juga meminta kepada
Kementerian Perhubungan untuk menambah Kapal Ferri antar pulau di Aceh, seperti
rute Banda Aceh ke Sabang, Singkil ke Pulau Banyak dan Aceh Selatan ke
Simeulu,” kata Gubernur.
Penambahan angkutan laut tersebut menurut
Gubernur penting bagi peningkatan ekonomi masyarakat pesisir, yang juga masuk
dalam salah satu program prioritas Pemerintah Pusat saat ini.
“Di samping itu, guna mendorong
pembangunan sektor kemaritiman di Aceh, kami juga meminta dukungan untuk
perluasan dan optimalisasi tiga pelabuhan laut sebagai gerbang ekspor impor di
Aceh, yaitu Pelabuhan Sabang, Pelabuhan Malahayati di Aceh Besar dan Pelabuhan
Krueng Geukuh di Aceh Utara,” ujarnya.
Terkait dengan upaya peningkatan
konektivitas Aceh melalui jalur transportasi kereta api yang kini sedang dalam
tahap pembangunan, Gubernur meminta Pemerintah Pusat untuk membentuk satuan
Kerja Pengembangan Perkeretapian Aceh yang tidak disatukan dengan program yang sama di Sumatera Utara dan Riau.
“Tujuannya tidak lain, agar pembangunan
perkeretaapian Aceh berjalan lebih fokus dan efektif mengingat banyaknya
kompleksitas dalam program tersebut,” katanya.
Hari Nusantara merupakan kegiatan tahunan
yang digelar untuk memperingati Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957 dan
menjadi simbol kesatuan wilayah dan kedaulatan laut Nusantara.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral,
Sudrirman Said mengatakan, peringatan Hari Nusantara penting sebagai peringatan
Deklarasi Djuanda, dan merupakan deklarasi kedua terpenting bagi Indonesia
setelah deklarasi kemerdekaan, yang isinya memproklamasikan kesatuan aset
kewilayahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kegiatan Hari Nusantara tahun ini
mengambil tema 'Kekayaan Energi dan Sumber Daya Mineral untuk Pembangunan
Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Guna Mewujudkan Kejayaan dan Kemakmuran
Bangsa’, sesuai dengan program Nawa Cita yang didengungkan Pemerintah Jokowi-Jusuf
Kalla.
Turut hadir dalam acara
tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti, Menteri Agraria dan
Tata Ruang Ferry Musyidan Baldan, Wali Nanggroe Malek Mahmud Al-Haitar dan
ribuan tamu undangan lainnya. [rls/red]