ACEH BARAT - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Ridwan
Abubakar atau lebih dikenal dengan sapaan Nek Tu dan Tim Acheh Future mengunjungi
lokasi banjir di kabupaten Aceh Barat, Jum'at (18/12/2015).
Kunjungan
anggota DPRA tersebut dalam rangka silaturahim sekaligus menyerap aspirasi
terkait dengan peristiwa banjir yang sering terjadi sepanjang tahun sekaligus
untuk meninjau pembangunan di daerah pantai barat selatan, khususnya di Aceh
Barat.
Sebelumnya,
bersama kepala dinas terkait juga telah menyalurkan bantuan dari gubernur untuk
diserahkan kepada masyarakat Aceh Jaya hingga Singkil.
Dalam
kunjungan di Aceh Barat, Nek Tu didampingi Sekjen Acheh Future Syukrillah MK
serta Ketua Perempuan Fatayat NU Cut Ramadhitya, meninjau langsung lokasi
musibah banjir serta meninjau langsung rumah-rumah penduduk miskin yang tidak
layak huni yang untuk selanjutnya akan diperhatikan untuk dibantu.
Terdapat rumah tak layak huni di dekat
kediaman Bupati Aceh Barat
Persis
di Jalan Putro Ijo, Dusun Leuhan Teungoh, Kecamatan Johan Pahlawan hanya
berjarak sekitar 200 meter dari Kediaman Mewah Bupati Aceh Barat, ditemukan
rumah warga miskin yang dihuni oleh Rismanidar bersama suami dan 3 anaknya yang
masih kecil, bangunan berdinding papan asal-asalan dan beratap rumbia tersebut
terlihat sangat kumuh dan memprihatinkan.
Dalam
kunjungan ke lokasi, Sekjen Acheh Future bersama tim melihat langsung kondisi
penghuni rumah yang hidup jauh dari standar layak dan sehat, terutama bagi anak-anak
mereka yang mulai beranjak usia sekolah dasar.
Ketika
ditanya ada tidaknya perhatian dari Pemerintah setempat, dengan nada polos
Rismanidar ibu tiga anak itu menjawab kalau tempat tinggal dan keadaannya
sering didokumentasi dan didata oleh oleh Pemerintah, khususnya dinas sosial juga
Baitul Mal Aceh Barat, namun tetap saja tidak pernah ada kepedulian nyata atas
nasib mereka, yang ada hanya meteran listrik gratis yang mereka peroleh.
Tokoh
Perempuan Cut Ramadhitya juga menyampaikan bahwa sebenarnya banyak rumah-rumah
tidak layak huni di sekitar lingkungan tempat tinggal bupati Aceh Barat.
"Beliau
pasti tau karena setiap hari melintasi rumah penduduk sekitar sini, terutama
rumah Rismanidar ini, dan keuchik (kepala desa) pun pasti sudah menyampaikan, "Hanya
saja yang kami tidak habis fikir kenapa tidak ada kepedulian yang nyata??."
Sama
halnya dengan kami, ujarnya, korban banjir yang nyata-nyata paling merasakan
dampaknya juga tidak mendapatkan perhatian yang pantas dari Pemerintah juga
dari wakil rakyat yang kami fikir bisa mereka gantungkan harapan dan mengurangi
penderitaan masyarakat ketika dimasa-masa sulit.
"Atau
apa kami hanya dibutuhkan disaat perebutan kekuasaan bagi mereka dimusim
politik saja...!??."
Menyikapi
hal ini, Sekjen Acheh Future mengimbau dan mengajak Pemkab Aceh Barat untuk
tidak hanya berkutat dalam pembangunan fisik semata, tapi harus lebih peka
dengan kehidupan masyarakat miskin dan generasi mereka.
"Jika
untuk pemenuhan hak dasar mereka saja tidak diperkuat, lalu berapa banyak lagi
kita harus menanggung generasi-generasi lemah dan bodoh dimasa yang akan
datang?." [TIM]