-->


Meski Menyerah, Polda Aceh Diminta Tetap Proses Din Minimi

29 Desember, 2015, 13.08 WIB Last Updated 2015-12-29T06:22:08Z
BANDA ACEH - Turun gunungnya (menyerah) kelompok paling diburu nomor wahid di Aceh, Din Minimi, bukan berarti lepas dari jeratan hukum. Polda Aceh harus berani memproses segala tindakan kriminalitas Din Minimi.

“Ini menjadi pertaruhan serius dari institusi penegak hukum. Jangan sampai semakin apatis dan tidak percaya lagi masyarakat Aceh, ketika kasus Din Minimi dipeti es kan,” tegas Pengamat Politik dan Keamanan Aceh, Aryos Nivada, dalam siaran persnya, Selasa (29/12/2015).

Kasus Din Minimi, kata Aryos yang juga seorang Penulis Buku Wajah Politik dan Keamanan Aceh, pihak kepolisian jangan diintervensi dalam penegakan hukumnya oleh institusi mana pun atau pihak mana pun, ketika memproses Din Minimi secara hukum. Karena itu otoritas kepolisian bukan institusi lainnya yang tidak memiliki otoritas.

Polisi harus tegas dan berani bersikap dalam menuntaskan siapa dibalik yang mendesain Din Minimi. Ini menjadi penting harus dilakukan agar tidak terkesan kepolisian sebagai sebuah institusi mudah disetir oleh institusi lainnya dalam proses hukum terhadap Din Minimi.

Di sisi lain aparat penegak hukum di Aceh harus mengantisipasi kemunculan sel-sel dari Din Minimi yang nantinya mengulangi hal serupa, sehingga hanya berganti pemain tapi tapi jalannya ceritanya sama yaitu mengganggu stabilitas keamanan di Aceh.

Satu hal terpenting jangan sampai proses penegakan hukumnya terhadap Din Minimi Cs dibawa ke Jakarta, karena akan mudah direkayasa ataupun publik Aceh menilai rekayasa keberadaan mereka. Tetap harus dilakukan di Aceh bukan di Jakarta.

"Seingat saya selalu kasus-kasus yang besar baik ada unsur muatan politiknya diselesaikan di Jakarta, emangnya Polda Aceh disini tidak sanggup apa. Harus diingat juga proses penyelesainnya harus terbuka agar publik mengetahui siapa sesungguhnya Din Minimi itu," tandas Bang Arniv, begitu ia disapa.

Untuk itu ia menyarankan janganlah ada pihak-pihak atau instititusi mana pun yang menggangu Aceh untuk kepentingan tertentu dengan membuat kelompok-kelompok bersenjata di Aceh. Biarkan masyarakat Aceh menikmati perdamaian ini, tanpa harus dibuat ketakutan psikologi. Apalagi terkena dampak kekerasan fisik dari pelaku kelompok bersenjata yang dibuat tersebut. [red]
Komentar

Tampilkan

Terkini