IST |
JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla tak
menampik adanya pertemuan antara keponakannya, yakni Erwin Aksa, dengan bos PT
Freeport McMoran, James Robert Moffet.
Namun, Kalla mengatakan, pertemuan itu murni pertemuan
bisnis membahas bisnis semen yang digeluti keponakannya itu.
"Bukan dengan Aksa (Aksa Mahmud/ipar Jusuf Kalla), itu
(pertemuan James Moffet) dengan Erwin saja. Aksa biasanya tidak campur (urusan)
gitu-gituan (bisnis)," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta,
Selasa (22/12/2015).
Seperti diketahui, Erwin Aksa adalah CEO Bosowa, perusahaan
yang merambah berbagai bidang bisnis, mulai dari semen, otomotif, hingga
pertambangan.
Sejak 2013 lalu, Bosowa memang membangun pabrik semen
(grinding plant) di Sorong, Papua Barat, dengan investasi senilai Rp 679
miliar.
Pembangunan pabrik semen di Papua dirasa penting dalam
rangka mendukung ketersediaan infrastruktur yang sangat minim.
"Punya tiga pabrik semen, dia jual semen ke sana,
karena dia punya pabrik yang ada di Sorong, macam-macam mau bikin di
sana," kata Kalla.
Sebelumnya, sejumlah anggota DPR RI mempersoalkan pertemuan
keluarga Kalla dengan bos Freeport.
Anggota Fraksi PDI-P Masinton Pasaribu, misalnya, menganggap
pertemuan itu sebagai indikasi adanya peran Kalla untuk mencari keuntungan
dalam proses renegosiasi kontrak.
Ada lagi politisi Partai Gerindra, Desmond J Mahesa. Menurut
dia, pertemuan itu mengesankan jabatan Jusuf Kalla sebagai Wapres dijadikan
sarana untuk memudahkan bisnis keluarga Kalla.
Wapres sendiri menyatakan heran mengapa pertemuan
keluarganya dengan bos Freeport dipersoalkan. Padahal, tutur dia, pertemuan itu
murni bicara bisnis. [Kompas]