LHOKSUKON - Rumah Sakit Umum (RSU) sangat dibutuhkan masyarakat di
Ibukota Lhoksukon, Aceh Utara. Apalagi lokasi untuk pembangunan RSU tersebut
sudah ditempatkan di kawasan Desa Alue Mudem. Tentunya masyarakat meminta
segera dibangun RSU.
Permintaan
itu disampaikan para Geuchik dan Imum Mukim kepada Muspika pada acara Loka Karya di Lhoksukon, Senin
(14/12/2015).
“Tadi Geuchik dan Imum
Mukim meminta agar segera dibangun RSU di lokasi yang sudah ditempatkan, yaitu
di Alue Mudem. Karena di Lhoksukon belum ada RSU, sementara RSU yang sudah ada
jaraknya agak jauh untuk dicapai pasien,” kata dr. Lukman.
Dalam
acara yang berlangsung itu, sambung Lukman, pihak Kecamatan sangat apresiasi
permintaan tersebut. Malah Camat sendiri akan terus koordinasi Geuchik dengan
Bupati untuk duduk bersama membahas soal itu. Sebab, RSU sangat dibutuhkan
masyarakat di Lhoksukon agar jarak tempuh terjangkau.
Camat
Lhoksukon, Saifuddin SE saat ditemui lintasatjeh.com, di ruang kerjanya
membenarkan hal itu. Dirinya juga meminta supaya Pemerintah segera membangun
RSU di lokasi yang telah dibebaskan.
“Karena masyarakat
berjauhan dari RSU Cut Meutia. Apalagi pelayanan di RSUCM berbeda, maka
masyarakat mengharapkan membangun RSU yang sama khusus kabupaten Aceh Utara di
belakang kantor Dinas Kesehatan Aceh Utara, tepatnya di Alue Mudem,”
jelas Saifuddin.
Ketua
Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Pemberdayaan Pemuda Aceh (DPP FKPP-Aceh)
Rajali, juga demikian. Dirinya mendesak Pemkab Aceh Utara agar segera membangun
RSU di wilayah kota Lhoksukon.
“RSUD sangat
diperlukan untuk mendukung sejumlah program kesehatan masyarakat dan untuk
memenuhi hak masyarakat dalam mendapatkan pelayanan serta pengobatan. Kami
berharap segera dibangun RSUD, apalagi Lhoksukon merupakan Ibukotanya Aceh
Utara sehingga layak di bangun RSUD,” harapnya.
Lebih
lanjut dirinya menambahkan, jangan sampai ibu hamil yang mau melahirkan bayinya
malah lahir di jalan gara-gara RSU jauh. Oleh karena itu Lhoksukon yang
merupakan Sebagai ibukota Kabupaten Aceh Utara harus memiliki rumah sakit
sebagai fasilitas yang sangat vital untuk pelayanan umum.
“Pembangunan rumah
sakit juga sebetulnya sangat mudah, karena tinggal mengusulkannya ke Pemerintah
Aceh atau ke pemerintah pusat,”
pungkas Razali. [Red]