IST |
BANDA ACEH – Provinsi Aceh
memiliki kawasan maritim yang luas dan berdekatan dengan jalur laut
international sehingga dinilai cocok dibangun tol laut seperti yang dicanangkan
pemerintah.
Gubernur
Aceh Zaini Abdullah mengatakan, program tol laut sangat ideal diterapkan di
provinsi berjuluk Serambi Makkah ini karena memiliki potensi besar di sektor
maritim.
“Sejarah mencatat,
bahwa kejayaan Kerajaan Islam Aceh tak lepas dari pemanfaatan laut dalam
perdagangan dan perpolitikan kala itu,” katanya dalam
perayaan Hari Nusantara di Pelabuhan Perikanan, Lampulo, Banda Aceh, Minggu
(13/12/2015).
Secara
keseluruhan, luas kawasan laut Aceh mencapai 295.370 kilometer persegi, dengan
panjang garis pantai berkisar 2.666 km. “Dengan kawasan laut
yang luas itu, sayangnya potensi laut Aceh belum mampu kita optimalkan untuk
pembangunan bangsa ini,” ujar Zaini.
Dia
berharap, dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, dan para
investor agar potensi laut Aceh dapat memberi manfaat bagi seluruh rakyat
Indonesia. Salah satu cara adalah membangun tol laut.
Menurut
Zaini, Aceh sekarang sedang menyiapkan program strategis berupa Kawasan
Unggulan Terpadu Aceh (KUTA) Maritim. Program tersebut bertujuan untuk
memperkuat agenda pembangunan kemaritiman nasional yang digagas Presiden Joko
Widodo.
"Dengan
memastikan upaya percepatan kesejahteraan masyarakat Aceh, sebagai basis untuk
keberlanjutan pembangunan di segala bidang, termasuk penguatan kedaulatan
pangan, energi dan ekonomi,” katanya.
Penguatan
Pelabuhan Perikanan Lampulo, sambungnya, sebagai salah satu aksi nyata dari
program itu, di antaranya dengan pembangunan lanjutan breakwater sepanjang 520
meter, pengerukan kolam pelabuhan hingga 500 ribu meter kubik, dan menambah
dermaga sepanjang 100 meter.
Kemudian
pembangunan jembatan dari Gampong Jawa ke Lampulo, serta pembangunan berbagai
teknologi untuk memperkuat sektor industri dan jasa maritim di wilayah ini
dengan standar internasional. [Okezone]