Konferensi pers di Lido Graha Hotel. (Foto:LA) |
LHOKSEUMAWE - Pimpinan kelompok bersenjata api, Nurdin Ismail alias
Din Minimi bersama puluhan anggotanya akhirnya turun dari gunung tempat
persembunyiannya. Kelompok inipun bahkan dijemput langsung oleh Kepala Badan
Intelijen Negara (BIN), Letjen (Purn) Sutiyoso, Senin (28/12) pukul 19:00 WIB.
Sutiyoso dalam konferensi Pers
yang digelar di Hotel Lido Graha Lhokseumawe, Selasa siang (29/12/2015)
mengatakan, dari hasil beberapa negoisasi Din Minimi bersama puluhan anggotanya
menyerahkan sebanyak 15 pucuk senjata api laras panjang, diantaranya AK 47. Dan
Pelontar, Granat, serta sekarung amunisi aktif.
“Din Minimi juga meminta untuk diperhatikan
para anak yatim/piatu korban konflik, janda, inong bale. Tak hanya itu, Din
Minimi juga meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun ke Aceh, dan
meminta tim peninjau memantau langsung jalannya Pilkada di Aceh mendatang,”
sebut Sutiyoso mengutip harapan Din Minimi.
Sutiyoso yang akrab disapa dengan
sebutan Bang Yos, menambahkan, permintaan lain yang disampaikan Din Minimi
adalah untuk segera memberi amnesty (Pengampunan) kepada seluruh anggotanya yang saat ini sedang
menjalani hukuman.
“Selama ini saya terus melakukan
komunikasi dengan Din Minimi melalui handphone dari Jakarta, dan selama ini
kita lakukan secara bertahap. Kata Din Minimi, mereka mengangkat senjata bukan
karena untuk berpisah dengan NKRI, melainkan menuntut keadilan Hak,” tambah
Bang Yos.
Proses negoisasi itu kata Bang
Yos bukan terjadi secara tiba-tiba. Dirinya selama ini memerintahkan anak
buahnya untuk terus berupaya membujuk Din Minimi agar bersedia untuk
menyerahkan diri.
Adapun kronologi detik-detik Din
Minimi menyerahkan diri yang diperoleh Tim lintasatjeh.com yaitu, pada Senin
malam (28/12/2015) sekira pukul 19:30 WIB, tim penjemput yang menggunakan
beberapa unit mobil diantaranya jenis Pajero Sport Warna Putih, Double Cabin
Hilux warna hitam, Toyota Fortuner warna hitam, kemudian bertemu langsung
dengan kelompok Din Minimi di Desa Keudee Masjid Bagok, Kecamatan Nurussalam,
Kabupaten Aceh Timur.
Kemudian pada pukul 20:00 WIB,
tim penjemput bersama kelompok Din Minimi yang berjumlah 20 orang bergerak
menuju Kecamatan Julok. Setibanya di lokasi tersebut, tepatanya di Desa Kuta
Binjei, dua unit mobil yang ditumpangi oleh Deputi II BIN Mayjen TNI Thamrin
dan Direktur 23 Brigjen TNI Zulfazdi Juni beristirahat di Markas Koramil 10
Kecamatan Julok. Sedangkan mobil yang ditumpangi Letjen (Purn) Sutiyoso dan Din
Minimi saat itu langsung bergerak menuju kerumah Din Minimi di Desa Ladang
Baro, Kecamatan Julok.
Pukul 21:00 WIB, rombongan
Sutiyoso dan Din Minimi langsung menggelar syukuran dan doa bersama dirumah Din
Minimi yang dipimpin langsung oleh Teungku Imuem Gampong, para tokoh masyarakat
dan ratusan masyarakat setempat. Selanjutnya pada pukul 23:00 WIB, Sutiyoso
menginap di rumah Din Minimi.
Belakangan diperoleh kabar, bahwa
pagi harinya Din Minimi diberangkatkan ke Lhokseumawe untuk konfrensi Pers. Akan
tetapi saat konferensi Pers digelar, Din Minimi tidak hadir. Keberadaan Din
Minimi kini pun masih simpang siur, sebagian diperoleh kabar bahwa dia telah
diberangkatkan ke Banda Aceh, kabar lain dia diberangkatkan ke Jakarta bersama
anggotanya, dan ada juga yang menyebutkan Din Minimi sedang berada di rumahnya. [charul/zf]