-->


BEM Kampus Minta Pemerintah Lakukan Tes Urine Mahasiswa

19 Desember, 2015, 22.23 WIB Last Updated 2015-12-19T15:23:37Z
BANDA ACEH - Badan Kesbangpol dan Linmas Aceh kembali melaksanakan Diskusi isu-isu teraktual dengan kelompok strategis, Sabtu, (19/12/2015) di 3 in 1 coffe, Lampineung, Banda Aceh.

Kelompok strategis yang menjadi peserta diskusi kali ini berasal dari BEM Kampus se-kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Diskusi yang menghadirkan redaktur serambi Indonesia Yarmen Dinamika sebagai narasumber ini mengangkat topi terkait kenakalan dan kekerasan.

Pada diskusi tersebut perwakilan BEM yang berhadir sepakat untuk menjadikan kator ketua BEM sebagai kawasan bebas rokok. Upaya ini sebagai contoh kecil yang harus dilakukan dalam rangka menjadikan kampus sebagai kawasan bebas narkoba.

Mereka juga menilai perlunya diterapkan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah, bahkan di dalam konsep pelaksanaan ospek mahasiswa baru. Ini sebagai upaya untuk mencegah serangan narkoba dan tindak-tindak kekerasan pada generasi muda. Mereka juga agar diskusi seperti seperti ini lebih sering dilakukan dan dapat menyentuh kelompok-kelompok strategis lainnya bahkan oraganisasi setingkat OSIS-OSIS juga perlu dibuat diskusi seperti ini.

Bahkan mereka meminta agar pihak sekolah menyediakan tempat penitipan handpone, agar para pelajar tidak menggunakan hand pone selama proses belajar mengajar. Selama ini banyak terjadi di Aceh khususnya dan hampir di seluruh Indonesia, penyalahgunaan Handpone berdampak kepada tindakan-tidakan non moral yang telah merambah para pelajar.

Bayangkan saja, ada siswa yang berani menonton film pornografi disaat jam istirahat melalui sebuah HP, kondisi seperti ini sangat memprihatinkan.

Peserta perwakilan BEM kampus yang berhadir merekomendasikan agar pemerintah melalui pihak terkait untuk melakukan tes urine bagi mahasiswa-mahasiswi di kampus. Hal ini untuk meminimalisir penyebaran narkoba di dalam kampus.

Kepala Kesbangpol dan Linmas Aceh M. Nasir Zalba, SE melalui Kasubbid Polmas, Mus Mulyadi, S. Pd, MM mengatakan bahwa kesbangpol akan merangkum segenap rekomendasi dari diskusi dengan kelompok-kelompok strategis. Rekomendasi tersebut akan kita teruskan kepada pihak-pihak terkait.

Selain itu, Kesbangpol dan Linmas Aceh juga meminta maaf jika selama ini setiap proposal yang diajukan oleh kelompok strategis seperti ormas, LSM, paguyuban dan lembaga nirlaba lainnya (BEM PTN dan PTS) yang ada belum dapat dibantu dikarenakan sudah 2 tahun anggaran untuk kelompok strategis tersebut tidak ada anggarannya.

"Kita sangat berniat membantu, namun keterbatasan itu pula yang membuat kita tidak bisa memberikan bantuan pembinaan kepada ormas, LSM dan lembaga nirlaba lainnya."

Kendatipun demikian, kesbangpol selama ini senantiasa berupaya sebaik mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi kita semua, ke depan dia berharap anggaran untuk pembiaan lembaga ini dianggarkan agar semua kelompok strategis bisa sama berpartisipasi aktif dalam mewujudkan kemajuan Aceh. [red]
Komentar

Tampilkan

Terkini