IST |
JAKARTA - Di masa pemerintahannya yang baru seumur jagung,
pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) telah mengumpulkan Rp 560
triliun utang luar negeri.
Utang
tersebut sama dengan dua kali lipat utang luar negeri yang dikumpulkan Soeharto
selama 30 tahun memimpin, dan 1,5 kali utang luar negeri SBY dalam sepuluh
tahun pemerintahannya.
"Jadi,
tahun ini yaitu pertama kali menerima utang Rp 560 triliun saja dalam satu
tahun, dari Bank Dunia kemarin sudah mengumumkan. Ini pertama kali dalam
sejarah Indonesia utang luar negeri pemerintah dalam bentuk valuta asing
meningkat 80 persen, berarti Jokowi dalam satu tahun pemerintahan itu lebih
dari dua kali utang Soeharto," jelas Direktur Eksekutif Asosiasi Ekonomi
Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng dalam diskusi bertema 'Pasal 158 UU
8/2015 Membunuh Demokrasi, Halalkan Kecurangan Dan Korupsi' di kawasan
Matraman, Jakarta, Sabtu (26/12).
Namun
begitu, Salamuddin mengaku heran dengan pemerintahan sekarang yang malah
dikabarkan tengah mengalami kesulitan keuangan (cash flow). Meski sudah
berhutang sedemikian besar.
"Karena
itu pemerintah berusaha mencari dana segar dengan dalih pungutan dana ketahanan
energi sebesar Rp 200 per liter untuk Premium dan Rp 300 per liter untuk bahan
bakar minyak jenis Solar," imbuhnya. [RMOL]