BANDA ACEH - Aceh Tracker Community (A-Track) yang berdiri sejak
2012 telah melaksanakan suatu program kegiatan penjelajahan gunung untuk
menyusun informasi gunung-gunung di Aceh serta sebagai bahan dasar kegiatan
lanjutan khususnya penelitian dan ilmu pengetahuan dan program tersebut adalah,
Jelajah 100 Puncak Aceh atau disingkat (JAPAKEH).
Humas Kegiatan Said Muhammad
Chaidir menjelaskan, sejak diselenggarakan mulai Maret 2012, kegiatan ini telah
menyelesaikan 6 (enam) trip di 4 kabupaten di Aceh. Yaitu dimulai dari Kabupaten
Aceh Besar: Puncak Glee Batee Meucica (2140mdpl), Puncak Gle Trieng (1875mdpl),
Puncak Gle Meutala (1951mdpl), Puncak Gle Meudom (1851mdpl), dan Puncak Gle Bae
(1588,6mdpl).
Kemudian Kabupaten Pidie, Puncak Solfatar Peut Sagoe (2431mdpl),
Puncak gle Suku (1646mdpl). Kabupaten Bireun, Puncak Goh Bireun (931mdpl). Kabupaten
Gayo Lues, Puncak Lojang (2559mdpl) dan Puncak Pilar Gunung Lembu (3.043mdpl).
Kesemua trip ekspedisi ini terlaksana berkat swadaya internal anggota A-Track
dan dukungan berbagai pihak.
Program JAPAKEH dirancang
mencakup 5 daratan Aceh meliputi Pulau Sumatera, Pulau Aceh, Pulau Tuangku,
Pulau Weh dan Pulau Simeulu serta di 15 kabupaten.
Adapun penyusunan program ini
adalah untuk membangun citra positif kawasan pegunungan Aceh, selain sebagai
wahana pengumpulan informasi visual bentang alam, jalur pendakian, dokumentasi
keanekaragamanhayati sebagai stimulant penelitian dan ilmu pengetahuan
lanjutan, olahraga kepetualangan, wujud prestasi generasi muda Aceh, rekam
visual kawasan pemukiman penduduk sekitar pegunungan, rekam sarana-prasarana di
kampong sekitaran pegunungan dan lain sebagainya.
Said menambahkan, adapun dalam
perencanaan yang telah disusun, kegiatan lanjutan ekspedisi Jelajah 100 Puncak
Aceh – VII akan di gelar dengan titik awal ekspedisi di wilayah Aceh Besar yang
sudah terjadwalkan pada 25 Desember 2015 (Kemarin) s/d 13 Januari 2016 dengan target 11 puncak
yang salah satunya Puncak Hulumasen dengan Tugu/Pilar Buatan Belanda pada
ketinggian 2315,40mdpl.
“Dan lagi-lagi kami tegaskan
bahwa kegiatan JAPAKEH ini hanya menggunakan biaya swadaya internal ACEH
TRACKER sehingga dalam terapannya Tim dapat bekerja secara bebas, aktif dan
progresif,” kata Said, dalam keterangannya, Selasa (29/12/2015).
Operasi ekspedisi penjelajahan
gunung ini mengambil titik awal di Bendungan (DAM) 1989 di Jantho Aceh Besar.
Pendakian direncanakan akan berjalan selama 20 hari dengan jarak tempuh lebih
dari 25 mil. Secara teknis, operasi pendakian ini melibatkan 2 Tim, yaitu Tim
Pengawas (Tango Peutsagoe) yang dikoordinir Nailul Autar untuk monitoring dan
Tim Ekspedisi (Tango Everest) yang berjumlah dua personil yaitu Athailah dan
Said Murthaza.
“Tentunya kita semua berharap
semoga Tim Ekspedisi yang sudah berada
di tempat agar Pulang dengan selamat dan membawa dokumentasi penting untuk kita
agar bisa kita bagikan ke public,” tutup Humas Program Jelajah 100 Puncak Aceh
VII – 2015. [red]