IST |
BANDA ACEH — Pemerintah Aceh
menginstruksikan kantor-kantor pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk
mengibarkan bendera setengah tiang selama tiga hari dalam rangka memperingati
11 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh.
Pengibaran
bendera setengah tiang itu diinstruksikan selama tiga hari, yakni mulai 25
Desember sampai 27 Desember 2015.
Kepala
Biro Humas Pemerintah Aceh Frans Delian mengatakan bahwa peringatan 11 tahun
bencana gempa dan tsunami Aceh tahun ini akan diperingati secara sederhana.
"Kegiatan
dipusatkan di Masjid Rahmatullah, Kecamatan Lampuuk, Kabupaten Aceh Besar,
diisi dengan doa bersama dan zikir, pameran foto, santunan untuk yatim tsunami,
dan sejumlah kegiatan lainnya," kata Frans, Jumat (25/12/2015).
Kepala
Dinas Pariwisata Aceh Reza Fahlevi mengatakan bahwa Masjid Rahmatullah adalah
satu-satunya bangunan yang berhasil selamat dari gelombang tsunami di kawasan
Lampuuk, Aceh Besar.
Masjid
dengan desain dan arsitekturnya yang indah ini juga menjadi satu-satunya masjid
yang paling banyak dikunjungi wisatawan saat ini, baik wisatawan Nusantara
maupun wisatawan asing.
Reza
menambahkan, peringatan tsunami tahun ini mengusung tema "Memajukan Negeri
Membangun Masyarakat Siaga Bencana".
Peringatan
tsunami dan gempa, kata dia, tidak hanya bertujuan mengumpulkan warga,
mengenang, dan bernostalgia.
"Ada
nilai-nilai dari setiap kegiatan peringatan tsunami yang perlu kita sampaikan
ke masyarakat, seperti refleksi, apresiasi, mitigasi, dan promosi," kata
Reza.
Ia
berharap masyarakat tidak melupakan kejadian masa lalu di Aceh tersebut.
Peringatan tsunami juga diharapkan menjadi momentum penting untuk selalu
mengingat dan mengenang kembali keikhlasan, dukungan, dan solidaritas
masyarakat internasional terhadap Aceh.
Hal
lainnya yang tidak boleh dilupakan, tambah Reza, masyarakat Aceh harus mampu
bersahabat dengan bencana untuk mitigasi.
"Mempelajari
karakteristik bencana dan membangun kesadaran dan kewaspadaan diri menuju
budaya siaga bencana menjadi sebuah keniscayaan dalam upaya mengurangi segala
risiko bencana yang ditimbulkan," kata dia.
Tsunami
Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 merupakan bencana dahsyat yang menelan
banyak korban jiwa.
Setidaknya,
200.000 orang menjadi korban dan ratusan ribu rumah hancur akibat peristiwa
ini. [Kompas]