IST |
PARIS - Serangan teroris di enam lokasi terpisah di kota
Paris, atau dikenal dengan istilah "Horor di Paris", pada Jumat malam
(13/11) yang dilakukan tujuh orang pelaku, direncanakan dari Suriah.
Demikian
dikatakan PM Perancis, Manuel Carlos Valls Galfetti. Dikutip dari BBC, Manuel
Valls, menambahkan bahwa aparat intelijen di negaranya yakin bahwa serangan
teror baru sedang direncanakan terhadap Perancis dan negara-negara Eropa
lainnya.
"Kita
tahu bahwa operasi yang sedang dipersiapkan dan masih sedang dipersiapkan,
tidak hanya melawan Perancis, tetapi juga negara-negara Eropa lainnya
juga," katanya.
Ia
menambahkan, Perancis sedang berhadapan dengan pasukan teroris”,
bukan hanya satu grup teroris yang kecil.
Polisi
telah menetapkan seorang bernama Salah Abdeslam, usia 26 tahun, kelahiran
Brussels, sebagai tersangka utama penyerangan Jumat malam itu. Kabarnya ia
sempat dicurigai oleh petugas kepolisian setempat ketika terjadi tragedi itu,
namun entah kenapa kemudian ia dilepas.
Salah
Abdeslam kini masuk dalam daftar utama pencarian orang oleh polisi Perancis dan
Eropa.
Sedangkan
tersangka lain adalah Mohammed Abdeslam, yang dilaporkan sudah ditangkap di
Belgia
Para
penyerang yang tewas saat serangan brutal itu adalah Brahim Abdeslam (31), Omar
Ismail Mostefai (29), Bilal Hadf (20), Ahmad al-Mohammad (25), Samy Amimour
(28) dan dua penyerang lainnya yang belum teridentifikasi. [RMOL]