-->

Masuk Jadi Kandidat Pendamping Mualem, Indra Azmi Bersyukur

02 November, 2015, 21.44 WIB Last Updated 2015-11-02T14:44:37Z
BANDA ACEH - Pilkada Aceh memang baru akan digelar 2017 mendatang, namun aroma dan libido pesta demokrasi 5 tahunan ini sudah mulai terasa. Bahkan sejumlah tokoh Aceh digadang-gadang akan meramaikan perebutan kasta tertinggi kekuasaan Aceh. Muncul beberapa nama dan sudah menjadi pergunjingan publik, beberapa tokoh sudah menyatakan maju sebagai calon Gubernur Aceh seperti Muzakkir Manaf, Apakarya atau Zakaria Saman, Irwandi Yusuf bahkan ada nama Tarmidzi Karim.

Selain itu, Muzakkir Manaf mantan Panglima GAM ini sudah mulai melakukan gerilya untuk mencari calon Wakil Gubernur Aceh yang akan mendampinginya. Rumor yang beredar Mualem akan memilih wakilnya atas pilihannya sendiri dan kemungkinan besar berasal dari Partai Nasional. Sejumlah nama yang masuk list antara lain T. Riefki Harsya anggota DPR RI dari Partai Demokrat, kemudian ada Nasir Djamil anggota DPR RI dari PKS, selanjutnya ada T. Khalid yang tercatat sebagai Ketua Partai Gerinda Aceh dan Ketua PKPI Aceh Indra Azmi.

Namun ada juga dari kalangan internal Partai Aceh seperti Sarjani Abdullah yang saat ini menjabat sebagai Bupati Pidie dan Kamaruddin Abubakar yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPA Partai Aceh.

Ketua PKPI Aceh Indra Azmi yang namanya masuk dalam daftar calon pendamping Muzakkir Manaf, mengatakan dirinya bersyukur apabila diberikan kepercayaan untuk menjadi calon Wakil Gubernur Aceh 2017-2022, ketika dihubungi lintasatjeh.com, Senin (2/11/2015). 

Menurutnya, harus ada kebersamaan dan kerja keras untuk membangun Aceh yang  maju dan sejahtera. Aceh perlu dibangun industri yang bermanfaat untuk rakyat demi menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran apalagi bahan baku untuk perindustrian melimpah di Aceh.

"Karena jawaban dari hiruk pikuk dan sibak sibuk Aceh yang berkelanjutan adalah pertumbuhan ekonomi. Jawaban dari pertumbuhan ekonomi adalah industri. Kalau ekonomi sudah tumbuh dan lapangan kerja ada. Baru aman dan damai akan tercipta di bumi serambi Mekkah. Kemudian akan nyaman beribadah dan mudah dalam berusaha. Agama beukong ureung beucarong dan sejahtera," katanya.

Kata dia, tentu kalau Aceh 2 (Wagub) harus loyal dan satu langkah di belakang Aceh 1 (Gubernur). Harus mampu membangun serta menjaga komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat agar memudahkan semua urusan untuk keadilan dan kesejahteraan seluruh rakyat Aceh. Karena Pemprov adalah perpanjangan pemerintah pusat di daerah.

Selanjutnya, jadikan motto baru segenap elemen bangsa,"Yang menang merangkul yang kalah dan yang kalah mendukung yang menang. Bumi hanguskan peninggalan Belanda "devide at impera". Selain itu harus ada hubungan yang sinergis dengan semua elemen, baik Forkominda dan seluruh elemen masyarakat Aceh harus menjadikan Aceh sebagai daerah pro investasi. Agar Aceh cepat maju.

"Aceh merupakan daerah modal yang terus menjaga NKRI agar tetap tegak dan kokoh Republik ini. Empat pilar kebangsaan dan keberanekaragaman menjadi suatu rahmat dan kebanggaan bangsa.

"Jangan lagi ada hiruk pikuk, dawa dawi karena pilkades, pilkada, pilpres dan pileg. Hentikan budaya Belanda itu. Majulah Aceh dan Indonesia tercinta. Allahu Akbar...salam demokrasi," demikian kata Indra Azmi yang turut mengantarkan Jokowi menjadi Presiden RI ke-7.[ar]
Komentar

Tampilkan

Terkini