Ilustrasi demo. (Dok:LA) |
Demikian
kata Koordinator Forum Mahasiswa As-Singkily (FAMILY), Mawardi, kepada
lintasatjeh.com, Rabu (11/11/2015).
Pada pertemuan tersebut, tambahnya, ada
beberapa hal penting yang dijanjikan Gubernur diantaranya peningkatan SDM di
Aceh Singkil dan Subulussalam, pembangunan Rumah Sakit Regional di Subulussalam
dan Pembangunan Kampus di Bumi Syekh Abdur-rauf As-Singkily, peningkatan
ekonomi masyarakat, pembangunan industry.
Bahkan dalam pertemuan tersebut Gubernur juga bersedia memberikan
kesempatan kepada putera terbaik Aceh Singkil dan Subulussalam yang memiliki
kapasitas untuk menjabat pimpinan SKPA.
Sejauh ini pihaknya
menilai tidak ada tindak lanjut dari SKPA yang diinstruksikan Gubernur menindak
lanjuti hasil pertemuan tersebut. Terkesan SKPA mengabaikan begitu saja amanah
Gubernur melalui surat tanggal 27 April 2015/ 8 Ra’jab 1436 H, nomor 120.
04/8060, bersifat : penting, dengan perihal tindak lanjut pertemuan dengan
mahasiswa dan pemuda kabupaten Aceh Singkil dan kota Subulussalam.
Adapun SKPA yang disurati Gubernur adalah Kepala Bappeda Aceh,
Kepala Dinas Kehutanan Aceh, Kepala Dinas Perkebunan Aceh, Kepala Dinas
Pendidikan Aceh, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Kepala Dinas Pertambangan dan
energi Aceh, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Aceh, Kepala Badan
Kesbangpol dan Linmas Aceh, Kepala Biro Adm Pembangunan Setda Aceh, Kepala Biro
Tata Pemerintahan Setda Aceh dan Kepala Biro Hukum Setda Aceh.
Hal ini terbukti dari 11 SKPA yang disurati Gubernur baru
Kesbangpol dan linmas Aceh yang terlihat turun ke Aceh Singkil, melakukan
komunikasi dengan mahasiswa, pemuda dan masyarakat, bahkan kepala kesbangpol
dan linmas Aceh sempat bermalam selama 13 hari bersama pangdam dan kapolda di
Aceh. Langkah kesbangpol dan linmas tersebut perlu diapresiasi.
"Kita harapkan untuk dapat ditingkatkan ke depannya agar lebih
optimal sesuai dengan harapan masyarakat," pintanya.
Tapi, ironisnya 10 SKPA lainnya belum terlihat melakukan apa-apa
bahkan terkesan mengabaikan begitu saja amanah gubernur terkait Aceh Singkil
dan Kota Subulussalam. Untuk itu, FAMILY mendesak
gubernur untuk bertindak tegas, jika perlu copot saja kepala SKPA terkait. Agar
kepercayaan masyarakat kepada Gubernur tidak luntur hanya dikarenakan tindakan
SKPA yang mengabaikan dan menganak tirikan Aceh Singkil dan Subulussalam.
Selain itu, diharapkan
Gubernur tidak lupa akan janjinya untuk segera memberikan kesempatan kepada
putera terbaik Aceh Singkil dan Subulussalam untuk menjabat sebagai kepala
SKPA. Pasalnya ini sudah cukup lama dijanjikan dan belum juga ditepati
Gubernur, sehingga menjadi tanda tanya bagi masyarakat. Sudah tiga tahun
pemerintahan Zikir, tapi terlihat tidak ada putera dari wilayah selatan Aceh
yang diakomodir sebagai kepala SKPA. Apakah tidak ada SDM yang layak atau
memang ada factor lainnya, ini perlu dipertanyakan.
Seharusnya Gubernur bisa lebih bijaksana untuk mengakomodir putera
Aceh Singkil dan Subulussalam dalam kabinetnya sebagai presentatif, demi
terwujudnya proporsional dan professional dalam pemerintahan Aceh.[Red]