IST |
JAYAPURA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono
mengingatkan prajurit TNI, khususnya di jajaran Kodam XVII/Cenderawasih agar
hati-hati menggunakan senjata. Dia menegaskan, senjata fungsinya untuk
melindungi rakyat.
"Saya
selalu mengingatkan prajurit saya. Jangan terlalu mudah menggunakan senjata,
karena senjata itu melindungi rakyat bukan menembak rakyat," kata Mulyono
usai melakukan kunjungan kerja di Wamena dan Kodam XVII/Cenderawasih, Rabu
(4/11/2015).
Pernyataan
Mulyono itu sangat penting. Apalagi tengah ramai kasus Anggota Yon Intel
Kostrad Serda Yoyok Hadi yang menembak pemotor di Cibinong hingga tewas.
Menurutnya,
semua permasalahan yang terjadi bisa dikomunikasikan demi keamanan dan
kenyamanan bagi masyarakat dan juga kepada satuan masing-masing. Sebab jika
tidak, maka akan terjadi kesalahanpahaman, emosional, tidak bisa menahan diri.
"Prajurit
TNI di lapangan tak boleh berpisah dengan rakyat. Harus membantu apa yang
menjadi kesulitan rakyat, tapi TNI juga akan kuat jika jika bersama dengan
rakyat. Itulah program-program yang harus implementasikan di lapangan dan harus
berperan aktif dalam rangka membantu kesulitan masyarakat," ucapnya.
"Kemudian
saya juga sampaikan kepada prajurit saya untuk mendeteksi dini yang menyebabkan
terjadinya konflik antar suku yang ada di sini, supaya tak terjadi dan kita
yakini bahwa kita bersatu maka, insya Allah tidak akan terjadi,"
sambungnya menegaskan. KSAD mengajak masyarakat yang berbeda paham dengan NKRI
untuk turun bersama-sama membangun daerah.
"Kami
tak ingin berperang dengan saudara-saudara kita yang berseberangan, kita selalu
menyampaikan kepada keluarganya mari menjalin kehidupan secara
bersama-sama," katanya. Menurutnya, salah satu yang menghambat pembangunan
dan perekonomian rakyat, karena situasi keamanan yang tak kondusif.
"Mari
kembali bersama-sama membangun daerahnya," imbuhnya.
Pada
kesempatan itu, Mulyono juga memastikan akan memperhatikan kesejahteraan
prajurit TNI di jajaran Kodam XVII/Cenderawasih, mengingat tingginya harga
bahan makanan di setiap daerah. Dia telah mendengar langsung keluhan para
prajurit TNI dalam kunjungan Kerjanya di kesatuan Yonif 756/WMS Jayawijaya dan
Kodam XVII/Cenderawasih.
Selain
kesejahteraan, KSAD berjanji akan memperhatikan tempat tinggal prajurit karena sebagian
besar tempat prajurit TNI masih minim.
"Ini
kenyataan yang terjadi, sehingga ini menjadi PR bagi saya untuk memperjuangkan
apa yang menjadi keinginan prajurit," tukasnya.
Ia
mengakui, Papua merupakan daerah kemahalan bahan makan, terutama di daerah
Pegunungan Papua. "Di Kota Jayapura sudah mahal, tapi di daerah Wamena dan
sekitar lebih mahal," katanya.
"Harus
ada spesifikasi bagi prajurit untuk lebih memperhatikan mereka, sehingga mereka
senatiasa bisa meningkatkan kerjanya, terutama dalam membantu masyarakat di
masing-masing satuan," ujarnya.[Detik]