-->

Kematian Ibu dan Bayi Menurun di Aceh Utara

14 November, 2015, 11.54 WIB Last Updated 2015-11-14T04:57:07Z
LHOKSUKON - Untuk situasi saat ini, ada tiga kasus penyakit di Kabupaten Aceh Utara yang kini sangat menonjol, dan itu juga menjadi PR bagi Dinas Kesehatan setempat. Kasus pertama adalah kematian Ibu dan kematian bayi.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, dr. Machrozal mengatakan, untuk tahun 2015 ini angka kematian Ibu dan bayi terdapat 11 kasus. Jika dibandingkan tahun lalu, angka tersebut mulai ada penurunan dari 29 kasus di tahun 2014.

"Kematian ibu dan bayi tahun ini ditemukan 11 kasus. Angka tersebut mulai ada penurunan dibandingkan tahun lalu yang mencapai 29 kasus. Ya semoga tahun ini angkanya jangan bertambah," ujar dr. Machrozal, Sabtu (14/11/2015).

Ia menjelaskan, kematian ibu terutama terjadi akibat pendarahan dan hipertensi dalam kehamilan, dimana pada saat hamil terjadi naiknya tensi sang ibu. Faktor usia diatas 35 tahun juga rentan terjadi angka kematian ibu, sebab di usia itu dapat memicu pendarahan dan hipertensi.

Selain kematian ibu/bayi, kasus lainnya juga terjadi pada gizi buruk dan penyakit menular yang merupakan virus HIV/AIDS. Angka gizi buruk tahun ini, kata dr. Machrozal terdapat tujuh kasus. Pihaknya terus berupaya melakukan penanganan.

"Gizi buruk berat di wilayah kita ini terdapat tujuh kasus, dan kini masih dalam penanganan oleh kami dengan cara kami berikan makanan tambahan pada sipenderita gizi buruk itu. Setelah itu nantinya kami timbang setiap bulannya, mudah-mudahan ada perubahan lebih baik," jelas dr. Machrozal.

Sementara itu dirinya juga merincikan, bahwa untuk Kabupaten Aceh Utara sendiri merupakan penyumbang terbanyak kasus HIV/AIDS untuk Provinsi Aceh. Sementara hingga bulan November ini, terdapat 48 kasus. Angka tersebut terjadi penaikan dibanding tahun lalu yang hanya 44 kasus.

Untuk penanganan terhadap tiga penyakit itu dilakukan dengan cara memberikan pelatihan maupun sosialisasi kepada petugas kesehatan itu sendiri serta masyarakat, termasuk bidan desa.

Pihaknya juga melakukan berbagai evaluasi. Misalnya, ditemukan kematian ibu bayi di suatu desa atau kecamatan, maka Dinas Kesehatan setempat akan melakukan Audit Maternal Prinata dengan menghadirkan Pakar spesialis kebidanan dan anak.

"Disitu nanti kita bahas apa permasalahannya sehingga terjadi kematian terhadap ibu bayi maupun si bayi itu sendiri, ini agar tidak terjadi lagi hal yang sama dimasa yang akan datang. Begitu juga dengan penyakit lainnya," cetus Machrozal.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini