LHOKSUKON
- Untuk situasi saat ini, ada tiga kasus penyakit di Kabupaten Aceh Utara yang
kini sangat menonjol, dan itu juga menjadi PR bagi Dinas Kesehatan setempat.
Kasus pertama adalah kematian Ibu dan kematian bayi.
Kepala
Dinas Kesehatan Aceh Utara, dr. Machrozal mengatakan, untuk tahun 2015 ini
angka kematian Ibu dan bayi terdapat 11 kasus. Jika dibandingkan tahun lalu,
angka tersebut mulai ada penurunan dari 29 kasus di tahun 2014.
"Kematian
ibu dan bayi tahun ini ditemukan 11 kasus. Angka tersebut mulai ada penurunan
dibandingkan tahun lalu yang mencapai 29 kasus. Ya semoga tahun ini angkanya
jangan bertambah," ujar dr. Machrozal, Sabtu (14/11/2015).
Ia
menjelaskan, kematian ibu terutama terjadi akibat pendarahan dan hipertensi
dalam kehamilan, dimana pada saat hamil terjadi naiknya tensi sang ibu. Faktor
usia diatas 35 tahun juga rentan terjadi angka kematian ibu, sebab di usia itu
dapat memicu pendarahan dan hipertensi.
Selain
kematian ibu/bayi, kasus lainnya juga terjadi pada gizi buruk dan penyakit
menular yang merupakan virus HIV/AIDS. Angka gizi buruk tahun ini, kata dr.
Machrozal terdapat tujuh kasus. Pihaknya terus berupaya melakukan penanganan.
"Gizi
buruk berat di wilayah kita ini terdapat tujuh kasus, dan kini masih dalam
penanganan oleh kami dengan cara kami berikan makanan tambahan pada sipenderita
gizi buruk itu. Setelah itu nantinya kami timbang setiap bulannya,
mudah-mudahan ada perubahan lebih baik," jelas dr. Machrozal.
Sementara
itu dirinya juga merincikan, bahwa untuk Kabupaten Aceh Utara sendiri merupakan
penyumbang terbanyak kasus HIV/AIDS untuk Provinsi Aceh. Sementara hingga bulan
November ini, terdapat 48 kasus. Angka tersebut terjadi penaikan dibanding
tahun lalu yang hanya 44 kasus.
Untuk
penanganan terhadap tiga penyakit itu dilakukan dengan cara memberikan
pelatihan maupun sosialisasi kepada petugas kesehatan itu sendiri serta
masyarakat, termasuk bidan desa.
Pihaknya
juga melakukan berbagai evaluasi. Misalnya, ditemukan kematian ibu bayi di
suatu desa atau kecamatan, maka Dinas Kesehatan setempat akan melakukan Audit
Maternal Prinata dengan menghadirkan Pakar spesialis kebidanan dan anak.
"Disitu
nanti kita bahas apa permasalahannya sehingga terjadi kematian terhadap ibu
bayi maupun si bayi itu sendiri, ini agar tidak terjadi lagi hal yang sama
dimasa yang akan datang. Begitu juga dengan penyakit lainnya," cetus
Machrozal.[chairul]