-->

Kadisbudparpora Aceh Tamiang Suka "Mengadu Domba"

05 November, 2015, 18.28 WIB Last Updated 2015-11-05T11:28:27Z
ACEH TAMIANG - Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Aceh Tamiang, ditengarai memiliki perilaku buruk dalam menjalankan tupoksinya, bahkan sering melakukan politik adu domba antara sesama bawahannya sehingga berpengaruh buruk terhadap kinerja di dinas tersebut.

Menurut sumber lintasatjeh.com yang tak ingin ditulis namanya mengatakan sistem kerja ala divide et impera hampir setiap hari dilakukan oleh Yetno sehingga bagi para pegawai di Disbudparpora Kabupaten Aceh Tamiang yang masih kurang dewasa dalam berfikir, maka akan mudah termakan berbagai fitnah yang dilontarkannya.

"Yetno adalah pemimpin yang tidak sadar pada kejelekannya sendiri namun sangat hobby menjelek-jelekkan orang lain khususnya para pegawai," ungkapnya, Kamis (5/11/2015).

Dia menyebutkan, akumulasi dari sistem kerja ala kolonialis oleh seorang Yetno dapat dilihat jelas pada  permasalahan tentang tidak pernah hadirnya Sekretaris dan Kabid Pariwisata di Disbudparpora selama hampir setahun terakhir ini, sehingga secara internal sistem kerja di dinas yang dipimpin Yetno terasa pincang.

Saat dikonfirmasi lintasatjeh.com, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Aceh Tamiang, Yetno, S.Pd, menyampaikan bahwa selaku pemimpin dirinya berupaya mengatakan apa adanya kepada para bawahannya, demi kebaikan dalam bekerja.

Terkait permasalahan Sekretaris dan Kabidnya yang sudah hampir setahun tidak masuk kerja, Kadis mengaku bahwa hal tersebut akibat kesalahan yang mereka perbuat sendiri.

Yetno menjelaskan, Sekretaris Disbudparpora Kab. Aceh Tamiang yang bernama Anwar adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bermasalah di Kabupaten Gayo Lues, lalu mutasi ke Aceh Tamiang.

"Anwar adalah familinya bang Adek pendopo, yang waktu itu berusaha masuk ke Dinas Pendidikan Aceh Tamiang, namun tidak diterima. Sedangkan ke dinas-dinas lain tidak ada kenalan. Karena bang Adek mintak tolong pada saya, makanya Anwar saya terima ke dinas yang saya pimpin, yakni di Disbudparpora," cetusnya.

Menurutnya, Anwar diperlakukan sangat baik sekali. Malah dia mengaku sengaja membuat ruangan kerja khusus buat Anwar yang menduduki jabatan sekretaris. Namun, tambahnya lagi, Anwar suka membangkang dan melawan dirinya makanya sebagai seorang pimpinan Yetno merasa tidak suka lagi pada Anwar.

Mengenai Kabid Parawisata, M. Amin, Kadisbudparpora Kab. Aceh Tamiang, Yetno, S.Pd, mengaku bahwa pada tahun 2014 lalu, pihak dinas ada berhutang pada M. Amin sejumlah lebih kurang Rp.35 juta, hutang tersebut dikarenakan saat itu dinas ada kegiatan dan PPTKnya adalah M. Amin sendiri.

Yetno mengaku bahwa utang pada M. Amin agak terlambat pembayarannya. Dan ketika utang pada M. Amin sudah terbayar, selang tiga hari kemudian muncul pemberitaan disalah satu media cetak, M. Amin membeberkan bahwa saya (Yetno_red) berhutang sejumlah Rp. 50 juta, cuma dibayar Rp.35 juta serta diberita tersebut M. Amin juga menyampaikan bahwa dirinya mundur dari Kabid Pariwisata.

"Saya merasa bahwa permasalahan Sekretaris dan Kabid, bukan karena kesalahan dari saya tapi kesalahan yang telah mereka perbuat sendiri," pungkas Yetno.[zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini