ACEH TAMIANG - Dugaan
perilaku buruk Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga
(Disbudparpora) Kabupaten Aceh Tamiang, terus terungkap satu demi satu ke ruang
publik, sehingga publik dapat memahami tentang "siapa" sesungguhnya
Kadisbudparpora bernama lengkap Yetno, S.Pd?
(Baca: Kadisbudparpora Aceh Tamiang Suka "Mengadu Domba")
Setelah munculnya pemberitaan tentang kegemaran menerapkan sistem kerja ala kolonialis Belanda (divide et impera_red), terhadap para anak buahnya, Kadisbudparpora, Yetno kembali dihebohkan oleh berita tentang sumbangan yang diberikan secara tidak ikhlas dan terkesan hanya untuk cari muka dihadapan pejabat tinggi Aceh Tamiang.
Yetno yang suka mengatakan dirinya sebagai ahli shalat, berlagak memberikan sumbangan untuk para anak yatim sebesar Rp.1,5 juta dan untuk atlit kempo yang berprestasi Rp.2 juta, tapi anehnya setelah memberikan sumbangan atas nama pribadi dihadapan pejabat tinggi, Yetno berani meminta pertolongan kepada bawahannya agar mencarikan uang pengganti yang telah disumbangkannya itu.
(Baca: Pak Kadis, Kalau Nyumbang yang Ikhlas Donk!)
Pemberitaan tentang perilaku Yetno yang tak pantas dan terkesan 'NYLENEH' semakin menunjukkan pertanda bahwa masih banyak sekali dugaan kesalahan Yetno yang mengendap di Disbudparpora Aceh Tamiang.
Sumber yang tidak ingin disebut namanya, kepada lintasatjeh.com, Kamis (5/11/15), mengungkapkan bahwa Kadisbudparpora Kab. Aceh Tamiang, Yetno, S.Pd, kerap meminta uang kepada para bawahan yang memiliki kegiatan, dengan alasan untuk uang setoran kepada beberapa petinggi di Aceh Tamiang.
"Yetno sering pula bernyanyi kepada bawahannya, khususnya kepada para kabid bahwa pada tahun 2014 kemarin dirinya telah menyetor uang kepada para petinggi sejumlah Rp.200 juta dan tahun 2015, Rp.70 juta. Uang tersebut dikumpulkan Yetno dari hasil pungli setiap kegiatan yang dikelola oleh bawahannya," beber sumber.
(Baca: Kadisbudparpora Aceh Tamiang Suka "Mengadu Domba")
Setelah munculnya pemberitaan tentang kegemaran menerapkan sistem kerja ala kolonialis Belanda (divide et impera_red), terhadap para anak buahnya, Kadisbudparpora, Yetno kembali dihebohkan oleh berita tentang sumbangan yang diberikan secara tidak ikhlas dan terkesan hanya untuk cari muka dihadapan pejabat tinggi Aceh Tamiang.
Yetno yang suka mengatakan dirinya sebagai ahli shalat, berlagak memberikan sumbangan untuk para anak yatim sebesar Rp.1,5 juta dan untuk atlit kempo yang berprestasi Rp.2 juta, tapi anehnya setelah memberikan sumbangan atas nama pribadi dihadapan pejabat tinggi, Yetno berani meminta pertolongan kepada bawahannya agar mencarikan uang pengganti yang telah disumbangkannya itu.
(Baca: Pak Kadis, Kalau Nyumbang yang Ikhlas Donk!)
Pemberitaan tentang perilaku Yetno yang tak pantas dan terkesan 'NYLENEH' semakin menunjukkan pertanda bahwa masih banyak sekali dugaan kesalahan Yetno yang mengendap di Disbudparpora Aceh Tamiang.
Sumber yang tidak ingin disebut namanya, kepada lintasatjeh.com, Kamis (5/11/15), mengungkapkan bahwa Kadisbudparpora Kab. Aceh Tamiang, Yetno, S.Pd, kerap meminta uang kepada para bawahan yang memiliki kegiatan, dengan alasan untuk uang setoran kepada beberapa petinggi di Aceh Tamiang.
"Yetno sering pula bernyanyi kepada bawahannya, khususnya kepada para kabid bahwa pada tahun 2014 kemarin dirinya telah menyetor uang kepada para petinggi sejumlah Rp.200 juta dan tahun 2015, Rp.70 juta. Uang tersebut dikumpulkan Yetno dari hasil pungli setiap kegiatan yang dikelola oleh bawahannya," beber sumber.
Sumber juga menyampaikan, selama ini hampir sebagian besar bawahan Yetno sering mengeluh atas perilaku Yetno. Mereka juga mencurigai bahwa pengutipan uang oleh Yetno bukan untuk setoran yang seperti dia nyanyikan berulang-ulang kali, melainkan untuk kepentingan dirinya sendiri.
"Sumber mengharapkan kepada Bupati Aceh Tamiang segera memanggil Yetno dan para kabid, lalu konfrontasi mereka secara langsung. Jika Yetno terbukti bersalah, dan terbukti telah menjual nama para petinggi di Tamiang, maka sumber berharap agar Bupati berani tegas untuk mencopot Yetno dari jabatan Kadisbudparpora Kab. Aceh Tamiang serta laporkan dia kepihak penegak hukum karena telah berani korup dengan cara menjual nama orang lain, sehingga bisa membuat nama yang dia catut akan jelek di mata publik," pinta sumber.
Saat dikonfirmasi, Kadisbudparpora Kab. Aceh Tamiang, Yetno, S.Pd, mengaku bahwa dirinya ada mengutip uang pada bawahannya yang mengelola kegiatan, namun menurut Yetno uang yang dia kutip tersebut bukan untuk setoran kepada pihak petinggi Aceh Tamiang, tapi untuk anggaran membuat taman, perbaikan kantor dan untuk biaya-biaya tidak terduka lainnya.
"Abang tolong tahan dulu, jangan ikut emosi. Kabid itu banyak permasalahan maka nggak saya kasi lagi sebagai PPTK," demikian kata Yetno yang terkesan mengintervensi wartawan yang bekerja berlandaskan UU PERS Nomor 40 Tahun 1999.[zf]