IST |
JAWA BARAT - Musyawarah Daerah (Musda) Partai Amanat Nasional
(PAN), Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang digelar di Graha Vidya Jatiluhur,
Minggu (15/11) diwarnai keributan. Peserta Musda melakukan interupsi dan
mengamuk, termasuk mencopoti bendera yang ada di ruangan yang digunakan
musyawarah.
Insiden
tersebut terjadi setelah pimpinan sidang membacakan nama formatur yang
direkomendasikan DPW PAN Jawa Barat. Bahkan 5 dan 17 kepengurusan DPC PAN di
Purwakarta, Jawa Barat. Secara terang-terangan menolak empat nama formatur yang
direkomendasikan DPW PAN Jawa Barat. Mereka menyatakan tidak ada Musyawarah
Daerah (Musda) di DPD partai berlambang matahari terbit di Kabupaten
Purwakarta.
"Peserta
Musda menyatakan menolak dan tidak menerima hasil verifikasi dan rekomendasi formatur
yang ditetapkan DPW PAN Jabar," teriak Sahroji, salah seorang pengurus DPD
PAN Purwakarta.
Dengan
demikian, tambah Sahroji, tidak pernah ada Musda PAN di Purwakarta, jika
keputusan DPW PAN Jabar tetap dilanjutkan, 15 DPC PAN Purwakarta mengancam akan
mundur dari keanggotaan dan pengurus PAN di Kabupaten Purwakarta. "Sekali
lagi tidak ada Musda PAN di Purwakarta," tegasnya.
Sementara
pimpinan sidang, Enjang Edi menyatakan, Musda diskors sampai dengan waktu yang
tidak ditentukan.
Dihubungi
terpisah, Ketua DPD PAN Purwakarta demisioner, Asep Amidin mengatakan, segala
keputusan dari musyawarah ini diserahkan kembali pada putusan forum. "Ya,
Anda tahu sendiri kan keputusan forum tadi seperti apa," singkatnya.
Untuk
diketahui rekomendasi dari DPW PAN Jawa Barat yang ditandatangani Ketua DPW Edi
Garnadi merekomendasikan untuk formatur DPD PAN Purwakarta adalah Dadang
Sudirman, Ragil Sukamto, Agus Sundana dan Kiardonal Kampai.[Merdeka]