IST |
JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyatakan bahwa saat
ini tengah menunggu perizinan dari Pemerintah Indonesia dan Pemerintah
Malaysia untuk membangun transmisi listrik antarkedua negera.
Direktur
Utama Bukit Asam Milawarma, Senin 9 November 2015, mengungkapkan, jika mendapat
restu, pihaknya akan memasok listrik dari daratan Riau menuju Semanjung
Malaysia. Selanjutnya, akan tersambung ke jaringan listrik Asean Raya seperti
Malaysia, Thailand, Myanmar, Vietnam, dan Laos.
Namum,
di saat yang sama, kata Milawarma, perusahaan listrik asal Tiongkok juga tengah
melakukan upaya yang sama. Tiongkok tengah mengembangkan pembangkit listrik di
Tiongkok Bagian selatan, dan rencana akan dijual ke Vietnam.
"Jika
itu terjadi, listrik Tiongkok itu akan tersambung ke transmisi ASEAN
Raya," ujar dia, di gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta.
Agar
tidak tertinggal dari Tiongkok, Milawarma berharap, Pemerintah Indonesia dan
Malaysia segera memberi lampu hijau penyambungan tranmisi dengan media kabel
bawah laut itu. Saat ini, pihaknya telah menggantungi perjanjian kerja
sama dengan ‘Perusahaan Listrik Malaysia. ‘
atau Tenaga Berhard Ltd.
”Setelah MOU, Kami
tengah melakukan tinjauan bisnisnya," ujarnya menuturkan.
Milawarma
mengatakan, setelah mendapat izin dari kedua pemerintah ditahun ini, perseroan
dapat mencari pendanaan di 2016, yang kemudian pembangunan transmisinya dapat
dilakukan di 2017.
"Kebutuhan
dana antara US$1,8 miliar hingga US$2,2 miliar dengan kapasitas 800 MW hingga
1200 MW, " ujarnya.
Sementara
itu, lanjutnya, terkait dengan harga jual listriknya, pihaknya belum mau
menyebut porsi saham PTBA dan Tenaga Berhard Ltd. "Apakah 50 persen
banding 50 Persen, atau bagaimana," tuturnya.
Di
samping itu, Milawarma mengaku kerjasama itu juga mempertimbangkan perimbangan
beban puncak kedua negera yang berbeda. Beban Puncak di Indonesia pada
malam hari sementara di Malaysia pada siang hari. “Sehingga
bisa saling mem-back up," ujarnya.[Viva]