LHOKSUKON - Bupati Aceh Utara H. Muhammad Thaib mengakui bahwa
situs sejarah Pahlawan Wanita Nasional, Cut Nyak Meutia di Kecamatan
Matangkuli, Aceh Utara, tidak terawat. Kondisinya pun sampai dengan hari ini
kian memprihatinkan.
Hal
itu diakuinya saat ditanyai wartawan usai memimpin Upacara Hari Pahlawan
Nasional yang ke 70 tahun di lapangan serbaguna Kecamatan Lhoksukon, Aceh
Utara, Selasa (10/11/2015).
"Ya
betul, kondisi situs sejarah pahlawan kita yakni Cut Meutia tidak terawat,
kondisinya sangat memprihatinkan. Hal ini persoalan yang pertama adalah Aceh
Utara yang anggarannya sangat minim, sehingga kita juga tak mampu," ujar
pria nomor satu yang akrab disapa Cek Mad.
Dia
menjelaskan, situs sejarah khususnya yang ada di Kabupaten Aceh Utara adalah
situs Nasional milik bangsa, bukan milik kabupaten, dan itu wewenang Provinsi.
Dalam hal ini dirinya juga bertanya bahwa situs sejarak milik bangsa itu
sebenarnya tanggung jawab siapa dan siapa yang akan memugarkannya.
"Situs
sejarah ini adalah situs nasional, bukan kabupaten. Itu wewenang Provinsi. Nah
sekarang siapa yang bertanggung jawab, siapa yang akan memugarkannya, maka saya
juga menunggu perintah soal situs sejarah yang ada dikabupaten kita ini,"
jelas Cek Mad.
Menurut
dia, pihaknya sudah mengusulkan untuk merawat lebih baik situs bersejarah
tersebut khususnya pembangunan jalan ke makam Cut Meutia, dan itu akan segera
dimulai pengerjaannya.
Pihaknya
berharap, dalam hal ini jangan melihat dengan sebelah mata. "Saya harap
maupun beserta DPR serta seluruh elemen masyarakat tolong jangan lihat sebelah
mata terhadap pahlawan kita," harap dia. [chairul]