IST |
TAK
melulu harus mengandalkan obat, untuk mengatasi migrain, Anda bisa mencoba
rutin melakukan latihan kardio. Misalnya saja bersepeda atau aerobik. Bahkan,
penelitian di Swedia menunjukkan pasien migrain yang rutin bersepeda tiga kali
seminggu selama tiga bulan mengalami penurunan gejala migrain yang mereka
rasakan.
Bahkan,
rutin olahraga dianggap memiliki efek yang sama dengan salah satu obat top
untuk mencegah migrain. Bedanya jelas, dengan olahraga, tidak ada efek samping
seperti depresi, tremor, atau gangguan kognitif pada pasien. Nah, rutin
berlatih kardio untuk mencegah migrain juga diamini Alexander Mauskop, MD,
direktur New York Headache Center di Manhattan.
"Ada
beberapa teori yang menjelaskan kaitan ini. Pertama, berkeringat bisa
menghilangkan stres. Nah, sakit kepala termasuk migrain sering dipicu oleh
stres. Jadi ketika stres disingkirkan, otomatis rasa sakit pun berkurang bahkan
hilang," terang Mauskop seperti dikutip dari Men's Health, Sabtu
(7/11/2015).
Selain
itu, dengan olahraga, tubuh akan menghasilkan hormon endorfin yang bisa membuat
suasana hati lebih baik. Dengan begitu, rasa sakit akan terblokir. Sehingga,
Mauskop mengatakan secara tidak langsung olahraga bisa disebut sebagai obat
penghilang rasa sakit alami.
Namun,
ia menekankan, sejak migrain juga dipengaruhi berbagai faktor seperti genetika,
kurang tidur, atau konsumsi makanan tertentu, olahraga kardio belum tentu bisa
jadi solusi bagi semua orang untuk mengatasi migrain yang mereka alami.
Meskipun, studi di Jerman menyebutkan bahwa rutin latihan kardio membantu
menurunkan gejala migrain dan sakit kepala bahkan hingga 65 persen.
"Saya
juga tetap menyarankan pasien saya untuk melakukan latihan kardio intensitas sedang
minimal setengah jam tiga kali seminggu. Mereka bisa aerobik, bersepeda,
joging, atau berenang. Untuk meningkatkan intensitasnya, lakukan
bertahap," kata Mauscop.
Sebab,
meningkatkan intensitas latihan terlalu cepat justru bisa memicu sakit kepala pada
beberapa orang. Saat melakukan latihan pun pastikan detak jantung tidak sampai
di atas 150 denyut per menit (bpm). Atau, jika bernapas amat sulit, bisa jadi
itu indikator denyut jantung terlalu kencang, demikian dikatakan Mauscop.
"Dengan
rutin melakukan latihan kardio dalam beberapa minggu, migrain Anda bisa mereda,
bahkan hilang," pungkasnya.[Detik]