-->

Bertemu Din Minimi, AAA Siap Mediasi dengan Pemerintah Aceh

08 November, 2015, 14.13 WIB Last Updated 2015-11-08T07:13:45Z
ACEH TIMUR - Tim Achenesse Australia Association (AAA) yang dipimpin Tgk. Sufaini Syekhy selama tiga hari sejak Jumat hingga Minggu (6-8/11/2015), melakukan pertemuan dengan kelompok bersenjata Din Minimi di kamp persembunyiannya di wilayah pedalaman Aceh Timur.

Dalam pertemuan tersebut banyak hal yang dibahas dan didiskusikan, khususnya tentang kondisi Aceh dan secara khusus perihal kekecewaan kelompok paling dicari nomor wahid itu dalam bentuk perlawanan bersenjata termasuk kekecewan mantan kombatan lainnya terhadap kinerja Pemerintah Aceh.

Selain itu juga membahas segala persoalan untuk mencari solusi terhadap kondisi keamanan dan kondisi Aceh secara menyeluruh.

"Alhamdulilah semua pasukan mereka dalam keadaan baik-baik saja dan begitu juga halnya dengan tim kami diperlakukan dengan sangat santun dan penuh rasa persaudaraan. Mereka saudara kita, mereka orang baik-baik semua," kata Tgk. Sufaini Syekhy kepada lintasatjeh.com, Minggu (9/11/2015).

Selanjutnya, kami atas nama lembaga AAA dan sebagai salah satu mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang turut kecewa terhadap kinerja Pemerintah Aceh tetap dengan prinsip akan terus berupaya mempersatukan anak bangsa Aceh dari semua elemen tanpa terkecuali termasuk saudara-saudara kami kelompok Din Minimi.

Ia pun berharap saudara-saudara baik kelompok Din Minimi serta yang lainnya dan termasuk dari pihak Muspida Aceh untuk sama-sama menjaga perdamaian Aceh. Mari kita bangun Aceh bersama-sama dalam kesatuan dan persatuan serta memperjuangkan keadilan Aceh yang bermartabat.

Syekhy juga sangat mengapresiasi kepada semua pihak yang memiliki itikad baik dan memberi kontribusi dalam mendorong penyelesaian setiap permasalahan di Aceh dengan mengedepankan pola-pola dialog.

"Kami tidak lupa juga  mengapresiasikan kepada saudara kami Din Minimi yang siap membuka dialog dengan siapa saja termasuk dengan jajaran Kapolda, Pangdam Iskandar Muda dan Kabinda Aceh dalam mencari penyelesaian demi kepentingan rakyat Aceh khususnya para mantan kombatan, para janda dan anak yatim," pungkasnya. [Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini