ACEH TAMIANG - Rentetan berita yang mengungkapkan tentang perilaku
aneh dan buruknya sistem kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang Kepala Dinas
Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Aceh Tamiang, telah
mengakibatkan sang kepala dinas merasa gundah-gulana.
Saat
ini banyak pegawai yang bekerja di Disbudparpora Kabupaten Aceh Tamiang
mengeluh terhadap berbagai tingkah polah aneh dari Kadis Yetno, namun mereka
tidak berani bersuara karena Yetno adalah pimpinan mereka.
Terkait
hal tersebut, Yetno menghubungi lintasatjeh.com, dan meminta agar bersedia
hadir ke Kantor Disbudparpora Aceh Tamiang untuk memberikan keterangan tambahan
tentang permasalahan dirinya.
Saat
ditemui lintasatjeh.com, di ruang kerjanya, Jum'at (6/11/2015), Yetno, S.Pd,
telah menyiapkan sebuah kitab suci Al-qur'an dan diletakkan di depan dirinya,
seraya menjelaskan bahwa segala keterangan yang akan disampaikan adalah
kebenaran yang disaksikan oleh kitab suci Al-qur'an (jika berdusta celakalah
dirinya_red).
Di
hadapan kitab suci Al-qur'an, Yetno yang selama ini sering mengaku tidak pernah
tinggal shalat, langsung membeberkan berbagai kejelekan beberapa bawahannya,
khususnya para kabid. Dan Yetno juga turut menjelaskan bahwa pungutan setoran
yang dia lakukan selama ini hanyalah sebatas kepada para kabid yang memiliki
kegiatan beranggaran besar.
Kadisbudparpora
Aceh Tamiang, mengaku bahwa saat meminta uang setoran kepada para bawahan yang
memiliki kegiatan, dirinya pernah menyampaikan bahwa uang setoran yang dia
pungut semenjak tahun 2014 s.d tahun 2015 diserahkan kepada petinggi Aceh
Tamiang.
"Kutipan
uang setoran yang disampaikan ke bawahan untuk diserahkan kepada petinggi Aceh
Tamiang, tapi aslinya tidak karena sejatinya uang hasil kutipan itu
dipergunakan untuk membuat taman, perbaikan ruangan kantor dan juga
dipergunakan untuk anggaran berangkat ke Jakarta dengan tujuan untuk menjemput
proyek pembangunan stadion bola kaki," katanya.
"Alhamdulillah
proyek pembangunan bola kaki dengan anggaran puluhan milyar yang kami jemput ke
Jakarta beberapa waktu yang lalu berhasil dibawa pulang dan sejumlah anggaran
yang terpakai saat ke Jakarta akan dikembalikan dalam waktu dekat ini,"
jelas Yetno dengan penuh semangat.
Sementara
itu ditempat terpisah, Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Provinsi
Aceh, Abu Bakar, melalui pesan Blackberry Messenger (BBM) menghimbau agar
Kadisbudparpora Aceh Tamiang, Yetno, S.Pd, agar menjalankan tupoksinya dengan
benar tanpa harus mengatasnamakan pejabat yang lebih tinggi sehingga tidak
membuat malu Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.
"Kita
juga berharap semoga Kadis Yetno cepat sadarkan diri dan segera kembali ke
jalan yang benar," pungkas Abu Bakar.[zf]