-->


Tanggul Jebol, Lhoksukon Kembali Terendam

12 Oktober, 2015, 14.27 WIB Last Updated 2015-10-12T07:27:46Z
LHOKSUKON - Tanggul sungai jebol sepanjang 35 meter di Desa Meunasah Krueng LT (KM 5) dan Desa Babah Geudubang (KM 4). Akibatnya, banjir setinggi 40 centimeter merendam puluhan rumah warga di dua desa tersebut, pagi tadi Senin (12/10/2015).

Menurut pantauan lintasatjeh.com, banjir yang merendam dua desa itu tidak memakan korban jiwa maupun kerugian materil. Banjir juga tidak melumpuhkan akses lalulintas Lhoksukon - Cot Girek.

Kendati demikian, warga mengaku resah banjir kerap datang setiap musim penghujan tiba. Banjir ini juga bukan hal yang baru bagi warga setempat.

"Udah hal yang terbiasa dengan banjir seperti ini setiap kali musim hujan. Akan tetapi kami resah dan lelah, setidaknya pemerintah perhatikan nasib kami. Banjir kali ini datangnya pukul 05:00 WIB secara tiba-tiba," keluh Husein (39), warga setempat.

Namun, sejak pukul 12:30 WIB, banjir mulai berangsur surut secara perlahan. Sementara Camat Lhoksukon, Saifuddin menyebutkan, tanggul roboh tepatnya di desa Meunasah Krueng sepanjang 25 meter dan 10 meter di Desa Babah Geudubang.

"Permasalahannya itu selalu disitu, akibat tidak ada tanggul, sudah lama roboh dan luput dari perhatian pemerintah yang diatas. Kita sudah coba usulkan, namun belum ada respon," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Aceh Utara Drs. Muhammad Jamil pernah menyampaikan bahwa tanggul roboh akan diupayakan direhap.

"Pak wabup pernah bilang akan berupaya merehab tanggul yang rusak di Lhoksukon. Hal itu ia sampaikan ketika memantau kondisi banjir akhir September lalu di lokasi yang sama," jelas Saifuddin.

Semasih tanggul roboh itu tidak direhab, tambahnya, Lhoksukon akan terus dilanda banjir. Dengan demikian pihaknya sangat berharap pemerintah yang diatas merespon persoalan ini.

Berdasarkan data yang dihimpun lintasatjeh.com, sepanjang bulan September 2015, kecamatan Lhoksukon sudah dilanda banjir empat kali. Sementara di bulan Oktober ini, adalah perdana dilanda banjir.

Banjir sebelumnya melanda Desa Geulumpang (KM 10), Desa Buloh (KM 9), Desa Teungoh (KM 8), Desa Kumbang (KM 7), Desa Dayah (KM 6), Desa Krueng (KM 5), dan Desa Babah Geudubang (KM 4). [chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini