-->


Situasi Memanas, Israel Perintahkan Warganya Bawa Senjata Api

12 Oktober, 2015, 20.06 WIB Last Updated 2015-10-12T13:06:43Z
IST
YERUSALEM - Situasi yang memanas sepekan terakhir di Tepi Barat membuat pemerintah Israel menyarankan warganya untuk membawa senjata api setiap kali keluar rumah.

Diberitakan Time, Minggu (11/10), saran pemerintah Israel ini membuat penjualan senjata api dan semprotan merica melonjak. Saran ini dikeluarkan menyusul bentrokan yang kerap terjadi dan penikaman oleh warga Palestina terhadap sipil Israel.

"Saya kira semua orang harus memiliki izin kepemilikan senjata. Kami perlu mempertahankan diri. Saya kira ini salah satu hal yang bisa membantu kami di situasi seperti ini," kata Idan Albilia, warga Yerusalem, berbicara di dalam toko senjata untuk membeli pistol pertamanya.

Sedikitnya lima warga Israel tewas dalam penikaman di Tepi Barat dan Yerusalem. Sementara itu, 24 warga Palestina terbunuh oleh tentara Israel, delapan di antaranya pelaku penikaman.

Situasi yang memanas antara Israel dan Palestina terjadi beberapa hari belakangan, menyusul munculnya rumor Israel hendak mengganggu status quo di Masjid Al-Aqsa.

Aksi protes yang diwarnai pelemparan batu dan pembakaran ban oleh pemuda Palestina dibalas peluru tajam oleh tentara Israel. Israel juga melontarkan roket di Gaza, menewaskan seorang wanita hamil dan putrinya yang berusia tiga tahun.

Kepolisian dalam keadaan siaga penuh di banyak kota besar di Israel. Sekitar 1.300 polisi perbatasan terpaksa disebar di beberapa kota Israel. Pemerintah mengatakan, mereka akan menambah lagi personel jika dibutuhkan.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, korban luka akibat tembakan peluru tajam tentara Israel di Tepi Barat mencapai sedikitnya 45 orang. Israel mengatakan, mereka menggunakan peluru tajam kaliber 0.22 untuk menghentikan pelemparan baru dan pembakaran ban.

Bulan Sabit Merah mengatakan, korban luka mencapai ratusan orang di Yerusalem, Tepi Barat dan Gaza. Lembaga medis ini mengatakan, tentara Israel menembakkan gas air mata ke dalam ambulans di Bethlehem, melukai kru. Israel juga menembak para tim medis di Gaza dengan gas air mata.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam rapat kabinet Minggu mengatakan bahwa gelombang kekerasan yang terjadi saat ini akibat rumor soal rencana Israel di Al-Aqsa yang dihembuskan Otoritas Palestina dan Gerakan Islam di Israel, kelompok advokasi warga Arab di Israel.[CNNIndonesia]
Komentar

Tampilkan

Terkini