-->


Situasi Kondusif, Kapolda Minta Pengungsi Segera Pulang

16 Oktober, 2015, 08.44 WIB Last Updated 2015-10-16T01:45:01Z
IST
SINGKIL - Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi meminta ribuan warga Aceh Singkil yang mengungsi ke daerah lain pascabentrok berdarah agar kembali ke rumah masing-masing, karena situasi keamanan telah dapat dikendalikan dan kondusif.

Kapolda dalam temu pers yang digelar di Mapolres Aceh Singkil, Kamis (15/10), memastikan situasi di wilayah Aceh Singkil pascabentrok berdarah telah aman dan terkendali, sehingga warga yang mengungsi ke Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Pakpak Bharat tidak perlu lagi takut untuk kembali ke rumah masing-masing.

Dalam rapat dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) dan Panglima Kodan IM, Mayjen TNI  Agus Kriswanto, Kapolda menjelaskan telah disepakati para pengungsi akan kembali dengan difasilitasi Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dan Pakpak Bharat, Sumatera Utara.

Kapolda menyebutkan pengamanan  telah dilakukan di tempat permukiman warga, rumah ibadah dan rumah-rumah warga yang ditinggalkan di desa.

Kepada semua pihak diminta agar tidak termakan isu yang tidak benar. Dia memastikan situasi telah benar-benar aman dan terkendali. Pengamanan tetap dilakukan dan warga yang berada di sekitar rumah ibadah dalam keadaan aman untuk melaksanakan aktivitas. 

“Kami harap warga yang mengungsi segera kembali, jangan mendengarkan isu-isu yang tidak bena. Bila perlu kami kawal karena memang kondisi benar-benar sudah aman,” tegas jenderal polisi bintang dua itu.

Sekdakab Aceh Singkil, Drs Azmi usai pertemuan di Mapolres setempat menyatakan, penjemputan warga yang mengungsi akan dilakukan pada Jumat (16/10). Penjemputan pengungsi akan dilakukan langsung oleh Forkopimda ke Tapteng dan juga Pakpak Bharat.

Disebutkan, jumlah warga yang mengungsi sekitar 4.000 orang lebih yakni 3.000 orang mengungsi ke Tapteng dan  sekitar 1.000 lebih mengungsi ke Pakpak Bharat.

Masuk DPO

Kapolda Husen Hamidi juga menjelaskan, dari 47 orang yang ditahan pascabentrok, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pelaku pembakaran. Ketiganya saat ini ditahan di Mapolres Aceh Singkil, sementara 44 orang lainnya telah dikembalikan ke rumah masing-masing.

Sementara itu, tujuh orang ditetapkan masuk daftar pencarian orang (DPO), yakni lima orang di antaranya diduga merupakan pelaku pembakaran. Sedangkan dua lainnya merupakan penghasut sehingga terjadinya aksi pembakaran. 

“Ketujuh orang ini masih dalam pengejaran dan diharapkan segera  tertangkap atau diharapkan menyerahkan diri,” ujar Husein.

Terkait pelaku penembakan dengan senapan angin kaliber 5,5, menurut Kapolda dugaan dilakuan satu orang. Pelakunya telah teridentifikasi namun ketika dikejar diketahui rumah tempat tinggalnya terkunci dan yang bersangkutan tak diketahui keberadaannya. Dia berjanji akan tetap mengejar pelaku penembakan tersebut.

Kapolda mengingatkan imbauan Kapolri sehari sebelumnya agar tetap menjaga kerukunan dalam kemajemukan masyarakat baik agama, suku, ras dan lainnya. Keberagaman dijadikan sebagai perekat bangsa bukan sebaliknya menjadi sumber perpecahan atau hal yang tidak benar.

Dijelaskan, pada malam sebelumnya telah dilakukan pertemuan dengan warga Muslim dan dilanjutkan dengan masyarakat Nasrani, Kamis (16/10). Dari pertemuan itu, Kapolda menyampaikan harapannya agar diperoleh kesepakatan kedua belah pihak dapat hidup berdampingan dengan damai dalam kehidupan sehari-hari. Sementara Bupati Safriadi menyampaikan komitmennya agar pertemuan dapat dilakukan dan dapat diperoleh kesepakatan damai antara kedua belah pihak.[analisadaily]
Komentar

Tampilkan

Terkini