LHOKSEUMAWE - Sepuluh pemuda melakukan aksi damai di Simpang Jam,
Kota Lhokseumawe, Aceh, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang
berlangsung hari ini, Rabu 28 Oktober 2015.
Aksi
damai ini mereka berinama "Sepuluh Pemuda untuk Negeri" yang mewakili
dari mahasiswa fakultas hukum Lhokseumawe.
Koordinator
aksi, Syibral dalam orasinya menyampaikan beberapa tuntutan diantaranya yaitu; tegakkan
pasal 33 UUD 1945, laksanakan Trisakti seutuhnya, tangkap dan adili pembakar
lahan, Nasionalisme aset asing, tingkatkan kesejahteraan buruh, stop kabinet
transaksional.
Mereka
juga meminta penegak hukum untuk mengusut tuntas konflik agraria, wujudkan
jaminan kesehatan gratis yang berkualitas bagi rakyat, dan memberantas korupsi,
berantas mafia migas, serta meujudkan kedaulatan pangan, membangun industri
nasional.
Selanjutnya
untuk menghentikan impor buruh dari luar negeri, meujudkan pendidikan murah,
ilmiah dan demokratis, dan mengusut tuntas kasus HAM di Indonesia, serta
diharapkan kepada pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai
dan cabut UU Out Sourching.
"Kami
juga meminta hari sumpah pemuda ini sebagai hari nasional, mengingat hari
lahirnya bangsa Indonesia," ucap sepuluh pemuda sembari meneriakkan
yel-yel.
Pada
kesempatan itu juga, sepuluh pemuda mengajak para pemuda untuk bangkit bersama-sama
menyuarakan masalah yang sedang dihadapi negeri ini, terutama persoalan kabut
asap yang melanda Indonesia supaya Pemerintah dapat mengatasi dengan cepat.[Pin]