-->

'Sepuluh Pemuda untuk Negeri' Gelar Aksi Damai di Lhokseumawe

28 Oktober, 2015, 12.39 WIB Last Updated 2015-10-28T05:40:02Z
LHOKSEUMAWE - Sepuluh pemuda melakukan aksi damai di Simpang Jam, Kota Lhokseumawe, Aceh, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang berlangsung hari ini, Rabu 28 Oktober 2015.

Aksi damai ini mereka berinama "Sepuluh Pemuda untuk Negeri" yang mewakili dari mahasiswa fakultas hukum Lhokseumawe.

Koordinator aksi, Syibral dalam orasinya menyampaikan beberapa tuntutan diantaranya yaitu; tegakkan pasal 33 UUD 1945, laksanakan Trisakti seutuhnya, tangkap dan adili pembakar lahan, Nasionalisme aset asing, tingkatkan kesejahteraan buruh, stop kabinet transaksional.

Mereka juga meminta penegak hukum untuk mengusut tuntas konflik agraria, wujudkan jaminan kesehatan gratis yang berkualitas bagi rakyat, dan memberantas korupsi, berantas mafia migas, serta meujudkan kedaulatan pangan, membangun industri nasional.

Selanjutnya untuk menghentikan impor buruh dari luar negeri, meujudkan pendidikan murah, ilmiah dan demokratis, dan mengusut tuntas kasus HAM di Indonesia, serta diharapkan kepada pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai dan cabut UU Out Sourching.

"Kami juga meminta hari sumpah pemuda ini sebagai hari nasional, mengingat hari lahirnya bangsa Indonesia," ucap sepuluh pemuda sembari meneriakkan yel-yel.

Pada kesempatan itu juga, sepuluh pemuda mengajak para pemuda untuk bangkit bersama-sama menyuarakan masalah yang sedang dihadapi negeri ini, terutama persoalan kabut asap yang melanda Indonesia supaya Pemerintah dapat mengatasi dengan cepat.[Pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini