IST |
LHOKSUKON - Puluhan gajah liar dilaporkan telah merusak puluhan
hektar areal perkebunan warga di Dusun Ketok Desa Leubuk Pusaka, Kecamatan
Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Kamis malam (01/10/2015).
Syaiful
warga setempat mengatakan, aksi sekelompok gajah liar ini telah berlangsung
sejak kemarin. Jumlahnya diperkirakan mencapai 40 ekor gajah. Areal perkebunan
warga yang terdiri dari kebun kakao, pinang, pisang, rumbia, kelapa dan durian
kini porak-poranda usai dirusak gajah.
"Jumlahnya
sekitar 40 ekor gitu. Sekitar sepuluh hektare kebun milik warga kini kondisinya
porak-poranda diamuk gajah, akibatnya warga gagal panen untuk kakao, pisang dan
pinang," jelas Syaiful, Jum'at (02/10/2015).
Selain
itu, tambahnya, dua unit rumah milik Jaka dan Usman Gambir, warga setempat,
turut hancur dirusak hewan berlalai tersebut. Tak hanya itu, mushala yang
dijadikan warga untuk beribadah juga menjadi sasaran amukan gajah.
"Warga
disini sangat berharap Pemerintah ada solusi terhadap gajah-gajah liar yang
kerap mengamuk seperti ini, sudah gerah sebenarnya kami dengan ini. Tapi kami
yakin pemerintah ada solusinya," harap Syaiful.
Akibat
dari itu, wargapun terpaksa mengungsi ke desa tetangga untuk menghindari amukan
susulan. Kepala Dusun setempat, Safrun mengatakan, sekitar 25 kepala keluarga
di desanya itu kini ngungsi ke desa tetangga di Pante Bidari, Kabupaten Aceh
Timur.
"Dusun
Ketok letaknya tepat berada di kawasan hutan. Jadi, sudah sering kali
sekelompok gajah mengusik pemukiman warga usai merusak areal perkebunan,"
kata Syafrun.
Ia
mengisahkan, akhir bulan lalu kawanan gajah juga sempat mengobrak-ngabrik areal
perkebunan, namun tidak separah kali ini. Kepala Desa Leubok Pusaka, Jaharuddin
juga membenarkan hal itu.
Menurut
dia, selain desanya, gajah juga mengobrak-ngabrik dusun (desa) lainnya seperti
Dusun Sarah Raja, Dusun Bina Baru, dan Dusun Seremak. "Di dusun tersebut
gajah kerap mengobrak-ngabrik areal perkebunan, sudah langganan gajah,"
ungkap Jaharuddin.
Persoalan
ini kata Jaharuddin sudah berulang kali dilaporkan ke pihak Kecamatan maupun
Pemda. Akan tetapi sepertinya Pemerintah sendiri belum mampu mengatasi
persoalan tersebut.
"Pihak
Kecamatan dan Pemda bahkan sudah pernah memantau lokasi-lokasi yang kerap jadi
target gajah-gajah liar, tapi belum ada realisasinya tentang permasalahan gajah
ini," terangnya.[chairul]