IST |
KUPANG - Rabu (7/10) siang itu sekitar pukul 12.00 tak ada
yang aneh di Jalan Raya El Tari II dan Jalan Veteran, Fatululi, Oebobo, Kupang.
Namun ketenangan itu mendadak berubah saat puluhan sepeda motor melintasi jalan
raya itu dan tertuju pada Pos Polisi Fatululi. Ternyata, yang rombongan
motor itu adalah 30-an anggota Brimob Polda NTT berseragam dinas dilengkapi
rompi. Para Brimob itu lantas berhenti di depan pos polisi Fatululi.
Sejurus
kemudian salah seorang anggota Polres Kupang Kota, Bripka BP segera keluar dan
menanyakan maksud kedatangan.
Saat
itu, Bripka BP ditemani seorang anggota Polres Kupang Kota, Brigpol ES berjaga
di pos polisi bergantian waktu tugas piket.
Sayang,
pertanyaan BP tidak digubris.
Bahkan,
tanpa ba bi bu, salah seorang Brimob melayangkan pukulan ke arah Bripka BP.
Tapi BP berhasil menghindari.
Spontan,
Bripka BP segera membalas pukulan, namun tidak mengenai sasaran.
Saat
situasi semakin panas, salah satu anggota Brimob mulai menghunus sangkurnya.
Sadar akan bahaya, Bripka PB dan rekannya segera melarikan diri. Alhasil, pos
polisi Fatululi menjadi sasaran amuk puluhan anggota Brimob tersebut.
Batu
dan sejumlah benda dilempari ke dalam pos sehingga pos polisi rusak. Kaca
jendela dan barang-barang yang ada didalamnya pun turut rusak.
Motor
yang dibawa Bripka BP tak luput menjadi sasaran amarah puluhan anggota
Brimob.
Akibatnya,
kaca pos polisi pecah dan sejumlah barang seperti televisi dan telepon hancur
porak poranda. Bripka PB dan Brigpol ES saat itu sedang berjaga di pos polisi
Fatululi, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Kepada
wartawan, Bripka PB mengaku, sempat bertanya alasan penyerangan anggota Brimob
namun tidak digubris.
“Salah satu anggota
Brimob yang ikut dalam rombongan mencabut sangkur yang dibawa dan hendak
menikam saya, tetapi langsung menghindar dan lari dari lokasi kejadian,”
paparnya seperti dilansir pojoksatu.[jpnn]