-->


PGI Sayangkan Tindakan Intoleran di Singkil

14 Oktober, 2015, 08.00 WIB Last Updated 2015-10-14T01:00:44Z
IST
JAKARTA - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyayangkan adanya tindakan intoleran dari masyarakat di Aceh Singkil. Menurut Ketua Umum PGI Henriette Hutabarat Lebang, kejadian itu menunjukan bahwa oknum masyarakat itu telah melanggar kesepakatan yang telah ditetapkan.

"Kesepakatannya, pembongkaran baru dilakukan pada 19 Oktober," ujarnya kepada Republika.co.id Selasa (13/10). Kenyataanya, Henriette melanjutkan, ternyata masyarakat tidak mengindahkan kesepakatan itu.

Selain itu, ia juga menyayangkan keterlambatan respons dari aparat setempat sehingga kericuhan pun tidak terhindarkan. Dia mengatakan seharusnya ada tindakan preventif dari aparat.

Menurutnya, dalam kejadian itu, setidaknya terdapat dua gereja yang dibakar. Kericuhan pun juga menimbulkan korban tewas dan luka parah. "Sekarang ini kondisi Aceh Singkil kian mencekam. Sudah terdapat umat kristen yang melakukan eksodus untuk mencari tempat yang lebih aman," ujarnya. [ROL]
Komentar

Tampilkan

Terkini