IST |
INGGRIS - Pembalap Yamaha Movistar Valentino Rossi dikenakan
hukuman penalti start paling belakang pada seri terakhir di Valencia setelah
dinyatakan bersalah dalam insiden tabrakan yang membuat pembalap Repsol Honda
Marc Marquez terjatuh di Grand Prix Malaysia, Minggu (25/10).
Sejak
kejadian tersebut, beredar petisi untuk mencabut penalti Rossi. Nicholas Davis
dari Virginia Water di Inggris, penggagas petisi ini, telah mendapatkan 121.264
pendukung di Change.org hingga Senin sore ini.
"Integritas
MotoGP jatuh ke tingkat memalukan. Anda telah mendukung taktik kotor dengan
menghukum Rossi yang mengejar gelar juara sembari menghadapi gangguan dan
sabotase Marc Marquez. Pada saat yang bersamaan Anda membiarkan Jorge Lorenzo
menyalip pada saat keadaan bendera kuning, tanpa penalti," kata Davis
dalam petisinya kepada MotoGP Race Director Mike Webb dan pejabat FIM.
"Menjustifikasi
perbuatan Marquez sama seperti halnya memperbolehkan pembalap saling
menembak," lanjut Davis.
Davis
meminta Webb dan pejabat FIM untuk membatalkan penalti Rossi supaya Rossi bisa
mengejar gelar juara dengan adil sesuai dengan posisi pada kualifikasi.
"Dengan
membatalkan penalti Rossi, Anda akan mengembalikan integritas MotoGP,"
kata Davis.
Rudi
De Blick, seorang warga Belgia yang ikut menandatangani petisi tersebut,
mengatakan bahwa FIM berlaku tidak adil dengan hanya menghukum Rossi dan
membiarkan Marquez lolos tanpa hukuman padahal Marquez sengaja menghalang-halangi
Rossi.
"Hukuman
juga harus diberikan kepada Lorenzo karena menyalip Loris Baz pada bendera
kuning. Ayolah bersikap serius dan adil!" kata De Blick.
Ahmad
Nauman dari Pakistan menandatangani petisi ini karena dia merasa Rossi dan
Lorenzo adalah calon juara.
"Marc
tidak ada hubungannya dengan perebutan juara dan dia sengaja ikut campur dengan
Rossi dengan cara menyundul dengkul Rossi dengan helm," kata Nauman.
Senada
dengan Nauman, Nguyen Nhan dari Vietnam mengatakan bahwa dirinya hanya ingin melihat
balapan yang adil menuju gelar juara.[Beritasatu]