-->

Petisi "Cabut Hukuman Rossi" Capai 121.264 Pendukung

27 Oktober, 2015, 08.42 WIB Last Updated 2015-10-27T01:43:12Z
IST
INGGRIS - Pembalap Yamaha Movistar Valentino Rossi dikenakan hukuman penalti start paling belakang pada seri terakhir di Valencia setelah dinyatakan bersalah dalam insiden tabrakan yang membuat pembalap Repsol Honda Marc Marquez terjatuh di Grand Prix Malaysia, Minggu (25/10).

Sejak kejadian tersebut, beredar petisi untuk mencabut penalti Rossi. Nicholas Davis dari Virginia Water di Inggris, penggagas petisi ini, telah mendapatkan 121.264 pendukung di Change.org hingga Senin sore ini.

"Integritas MotoGP jatuh ke tingkat memalukan. Anda telah mendukung taktik kotor dengan menghukum Rossi yang mengejar gelar juara sembari menghadapi gangguan dan sabotase Marc Marquez. Pada saat yang bersamaan Anda membiarkan Jorge Lorenzo menyalip pada saat keadaan bendera kuning, tanpa penalti," kata Davis dalam petisinya kepada MotoGP Race Director Mike Webb dan pejabat FIM.

"Menjustifikasi perbuatan Marquez sama seperti halnya memperbolehkan pembalap saling menembak," lanjut Davis.

Davis meminta Webb dan pejabat FIM untuk membatalkan penalti Rossi supaya Rossi bisa mengejar gelar juara dengan adil sesuai dengan posisi pada kualifikasi.

"Dengan membatalkan penalti Rossi, Anda akan mengembalikan integritas MotoGP," kata Davis.

Rudi De Blick, seorang warga Belgia yang ikut menandatangani petisi tersebut, mengatakan bahwa FIM berlaku tidak adil dengan hanya menghukum Rossi dan membiarkan Marquez lolos tanpa hukuman padahal Marquez sengaja menghalang-halangi Rossi.

"Hukuman juga harus diberikan kepada Lorenzo karena menyalip Loris Baz pada bendera kuning. Ayolah bersikap serius dan adil!" kata De Blick.

Ahmad Nauman dari Pakistan menandatangani petisi ini karena dia merasa Rossi dan Lorenzo adalah calon juara.

"Marc tidak ada hubungannya dengan perebutan juara dan dia sengaja ikut campur dengan Rossi dengan cara menyundul dengkul Rossi dengan helm," kata Nauman.

Senada dengan Nauman, Nguyen Nhan dari Vietnam mengatakan bahwa dirinya hanya ingin melihat balapan yang adil menuju gelar juara.[Beritasatu]
Komentar

Tampilkan

Terkini